TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepuluh tahun terakhir, tren Korean wave melanda banyak negara, termasuk Indonesia. Mulai dari musik dan drama hingga fesyen dan kuliner, pengaruh budaya Korea merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Tren ini juga berdampak positif pada sektor industri di sekitar Jakarta, seperti kawasan Javabaka di Cikarang, Jawa Barat.
Kehadiran ekspatriat Korea di Kota Javabaka Chikareng tidak hanya mencerminkan peluang investasi bisnis yang menjanjikan, tetapi juga menandai kerja sama budaya yang kaya dan dinamis, kata Direktur Pemasaran Korporasi Javabaka Residential Ferry Thahir, Kamis (27/6/2024).
Menurutnya, kawasan tersebut saat ini menarik para pengusaha dan profesional Korea yang mencari peluang baru dan lingkungan bisnis yang dianggap menguntungkan.
Saat ini pihaknya terus melakukan penguatan komunitas Korea di Kota Javabaka pada Jumat 2024. pada tanggal 7 Juni dengan mengadakan Korea Day di President University untuk mempromosikan dan merayakan budaya Korea, khususnya dalam rangka pendidikan dan pertukaran budaya,” jelasnya.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menarik lebih banyak mahasiswa dari Korea dan menunjukkan komitmen universitas terhadap keberagaman dan inklusi, serta untuk menyoroti program konsentrasi K-Wave, yang akan dibuka pada tahun akademik baru, dan menarik bagi mahasiswa asing, sebagian besar dari Korea . .
“Konsentrasi K-Wave di President University merupakan program yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mendalam tentang gelombang budaya populer Korea, mencakup segala hal mulai dari musik (K-Pop), drama TV (K-Drama), film, hingga fashion dan teknologi, Kata Rektor President University. Handa S. Avidin
Shin Tae Jung, Pelatih Timnas Indonesia yang turut serta dalam acara Korea Day mengatakan, kerja sama antara Korea dan Indonesia harus lebih dikembangkan.
“Tujuannya agar potensi generasi muda di Indonesia terus meningkat tidak hanya di bidang olahraga, tapi juga di bidang pendidikan. Kegiatan seperti Korea Day ini merupakan langkah penting dalam mempererat hubungan kedua negara dan memberikan manfaat yang lebih luas. kesempatan belajar bagi generasi muda,” ujarnya.
Memenuhi kebutuhan ekspatriat Korea
Ferry Thahir menambahkan, keikutsertaan mahasiswa asing, termasuk dari Korea, di Presidential University diharapkan dapat memberikan kontribusi perekonomian, salah satunya adalah terbukanya usaha di Indonesia, khususnya di wilayah Javabaka.
Ia percaya bahwa bidang ini memiliki potensi besar dalam menawarkan peluang bisnis dan investasi yang dapat dimanfaatkan oleh para lulusan.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok pada acara Korea Day menilai Kota Javabaka merupakan representasi kawasan perkotaan yang dapat dikatakan sebagai inti pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan Korea yang melakukan ekspansi ke wilayah tersebut.
“Sekitar 3.000 perusahaan Korea telah datang ke Indonesia dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Sebaliknya, sekitar 60.000 pekerja Indonesia bekerja di berbagai industri di Korea dan menerima tanggapan positif,” kata Sang-deok.
Perry menambahkan, untuk memberikan kenyamanan kepada mahasiswa asing yang belajar di sini, pihaknya menyediakan berbagai fasilitas hiburan dan kuliner internasional.
Saat ini, Javabaca menjadi rumah bagi 2.000 perusahaan nasional dan internasional dari 34 negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Australia, Jepang, China, Taiwan, Singapura, Malaysia dan Korea, yang memiliki komunitas yang kuat. basis di daerah ini. di luar Daerah.