Diperlukan Strategi Khusus dalam Penyaluran Kredit Multiguna ke UMKM

Laporan reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perlu strategi khusus untuk memperkuat peran perbankan, khususnya dalam menyalurkan kredit kepada UMKM dan kredit multiguna kepada nasabah perorangan.

Inisiatif pemerintah ini dinilai sebagai langkah strategis untuk merangsang penerbitan utang. Pemodal/pemberi pinjaman disarankan untuk mulai membuat strategi penyaluran pinjaman.

Menurut presiden direktur CLIK Leonardo Lapalorcia, merupakan hal yang tepat bagi industri untuk kembali dari konsep inklusi keuangan ke pendalaman keuangan.

“Pemegang dana/pemberi pinjaman harus dapat memperluas ukuran pinjaman (tiket size) dan jangka waktu pinjaman dengan tujuan belanja konsumen lebih lama dan pinjaman produktif jangka menengah/panjang dengan tingkat bunga prima,” katanya. Sabtu (20/4/2024). .

Menurut Leonardo, pinjaman kepada sektor rumah tangga dan manufaktur terhambat oleh laju pertumbuhan kredit selama empat tahun terakhir.

Sejak pandemi ini, pemberi pinjaman telah memperlambat aliran pinjaman. Selain itu, pertumbuhan besar juga terjadi di sektor pinjaman online dan BNPL (Beli Sekarang Bayar Nanti).

“Perubahan ini seharusnya berpotensi memberikan dampak yang lebih besar dalam mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dibandingkan kinerja pinjaman jangka pendek bernilai kecil yang sangat populer di pasar lima tahun lalu, ” dia berkata.

Menurut Bank Dunia, UMKM masih mengalami kesulitan dalam memperoleh kredit, bahkan di Asia Tenggara, rata-rata 60 persen UMKM mengalami kesulitan dalam memperoleh pembiayaan.

Kesenjangan pembiayaan bagi UMKM di negara-negara berkembang diperkirakan sekitar $5 triliun, melebihi tingkat pembiayaan UMKM saat ini sebesar 1,3 kali lipat.

Oleh karena itu, sangat penting bagi bank untuk mengevaluasi calon peminjam secara cermat dengan kecepatan dan akurasi yang sama seperti pemberi pinjaman online dan dapat menawarkan suku bunga yang lebih rendah dan biaya pembiayaan yang lebih rendah.

“Bank perlu memfokuskan kembali pada penyaluran kredit langsung, namun dengan metode penilaian yang lebih canggih untuk mengurangi risiko kredit. Langkah selanjutnya adalah membuat kredit lebih mudah diakses dengan memanfaatkan likuiditas bank yang berlimpah dan menerapkan praktik terbaik dalam pemberian pinjaman untuk mendorong pertumbuhan kredit. PDB negara – jelas Leonardo.

Baru-baru ini, lanjutnya, perseroan meluncurkan CLIK Spectrum, sebuah produk credit scoring inovatif yang menggabungkan informasi perilaku kredit dengan skor data telekomunikasi dan data pendukung alternatif lainnya.

Dengan demikian, Bank dapat melakukan rekualifikasi dan memindahkan sebagian besar calon peminjam dari kelompok risiko menengah ke kelompok risiko rendah. Akibatnya, kemungkinan persetujuan pinjaman akan lebih besar.

Chief Commercial Officer CLIK, Leony Agnes Marie, menambahkan bahwa nilai kreditnya akan memberinya perspektif baru mengenai kredibilitas. Dengan meningkatnya pola keuangan dan konsumsi digital, lembaga keuangan harus menggunakan pendekatan baru untuk mengukur profil calon peminjam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *