Reporter Tribunnews.com Ilham Ryan Priama melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyelesaikan penyidikan terhadap Ninda Nabila Nazirna pada Senin (13/5/2024) malam.
Artis bernama panggung Nanda Nabila diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan pencucian uang (TPPU) mantan Menteri Pertanian Suhral Yasin Limpo (SYL).
Pantauan Tribunnews.com, Nanda turun dari ruang pemeriksaan lantai dua Gedung Merah KPK Jakarta pada pukul 21.43. Dia masuk ke gedung KPK sekitar pukul 10.30 WIB. Artinya peneliti memeriksa Nanda selama kurang lebih 11 jam.
Nanda Nabila yang mengenakan pakaian serba putih berbicara lirih saat diwawancara wartawan soal ujiannya.
“Permisi, terima kasih, tanya detektif itu,” kata Nanda sambil selalu menyilangkan tangan di depan dada.
Nanda Nabila meninggalkan Gedung KPK Merah Putih dengan mobil sedan berwarna putih.
Pada Senin (29/4/2024), Nyanda Nabila menjadi tersangka kasus SYL atas dugaan penggelapan dan suap di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Dalam persidangan terungkap Kementerian Pertanian (Kimtan) mengeluarkan uang hiburan, termasuk uang penyanyi atau penyanyi yang diundang ke acara yang diselenggarakan SYL.
Hal itu diungkapkan mantan Koordinator Dalam Negeri Kementerian Pertanian Arif Supian.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK mula-mula mendakwa Arif atas pengeluaran uang Kementerian Pertanian yang disebut-sebut sebagai anggaran hiburan.
“Saksi di sini bilang ada uang hiburan ya?” tanya jaksa.
“Iya termasuk yang di atas Pak,” jawab Arif.
Makanya saya tanya, karena berkali-kali saksi bilang. Sekitar 50 sampai 100 juta dolar, uang hiburan. Maksudnya hiburan apa sih?, tanya jaksa.
Arif menjelaskan, “Kadang kalau ada pesta, terus-terusan telpon penyanyi. Kayak ada penyanyi, jadi kita harus bayar. Gimana, Pak?”
“Apa maksudmu dengan membayar penyanyi yang mereka bawakan?” tanya jaksa.
“Iya betul,” kata Arif.
“Khususnya saya pernah ke Nyanda. Kalau saya periksa Nyanda dia jadi artis yang sedang naik daun. Berapa kali ke Nyanda?” tanya jaksa.
“Satu,” jawabnya.
Jaksa juga angkat bicara soal artis bernama Nanda.
“Khususnya, dialah yang pergi ke Nayanda. Kalau kucek, ternyata Nayanda adalah idola yang sedang naik daun. Berapa kali kamu ke Nayanda?” tanya jaksa.
“Satu,” jelas Arif.
Arif pun mengungkap bagaimana ia mendapatkan nomor rekening Nanda. Ia mengaku mendapat nomor rekening tersebut dari seseorang bernama Rizki.
“Tapi itu perintah Tuan Quddi Sahib?” Dia meminta jaksa menyetujuinya.
“Tapi nomor rekeningnya milik Rizki,” jawab Arif.
“Suamiku penyanyi Makassar, jadi Rizki punya [nomor rekening]?” tanya jaksa.
“Saya tidak tahu, Pak,” jawab Arif.
Dalam pertemuan terpisah, jaksa memaparkan bukti-bukti terkait transfer ke rekening Nyanda.
“Apakah saksi tahu?” Bukti No 4, Ini Transfer Uang Atas Nama Nanda Nabila Nazirana yang Nilainya 30 Juta Benar? Dari saudara yang mengutus Arif Supian,” tanya jaksa.
“Iya Pak,” kata Arif.
Jaksa sedang menyelidiki penyebab kelahiran tersebut. Arif mengaku sudah lupa. Dia baru ingat bahwa seseorang telah memberinya perintah.
Kenyataannya kami diminta untuk memindahkan Nanda ke Nabila, kata Arif.
Setelahnya, jaksa membacakan keterangan Arif yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BEP).
“Dokumen itu adalah foto pembayaran kepada Nyanda Nabila Nazreena, atas perannya dalam koordinasi Kementerian Pertanian. Namun, saya tidak tahu berapa uang yang dikeluarkan penyanyi Nyanda tersebut, bahkan saya hanya diminta oleh Cassidy Sobegiono. [Umumnya Sekretaris Kementerian Pertanian] untuk mengirimkan uang ke rekening bank atas nama saya pada tanggal 25 November 2022 30 juta dari dana kumpulan uang Kementerian Pertanian dan Investasi dan saya setorkan ke rekening bank yang saya transfer ke rekening Nanda Nabila,” kata jaksa dalam BAP Arif.
“Benarkah itu?” Sertifikat Penuntutan.
“Iya pak,” jawab Arif.
Penemuan pendapatan Nyanda Nabila menambah daftar panjang pengeluaran uang Kementerian Pertanian dan SYL untuk kebutuhan pribadi.
Sebelumnya, KPK mengetahui SYL menggunakan uang Kementerian Pertanian untuk umrah bersama keluarganya, membelikan putrinya barang-barang bagus, dan menyunat cucunya.