Dipanggil Penegak Hukum, Hasto Bandingkan dengan Perjuangan Bung Karno dan Megawati

Pesan dari jurnalis Tribunnews.com Franciscus Adhiyud

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Cristianto mengaku melarang Komandan Satgas Cakra Buana Komarudin Vatubun mengerahkan pasukan.

Komaruddin saat itu hendak memerintahkan Satgas PDIP mengawasi pemeriksaan Hast di Polda Metro Jaya pada Selasa pekan lalu.

“Kemarin banyak yang mau mendampingi Pak Komar, mau mengerahkan ribuan kelompok kerja, mau datang, tapi saya bilang tidak, tidak bagus,” kata Hasto dalam debat yang didedikasikan untuk mengenang itu. . Acara HUT Bung Karn ke-123 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Hasto mencontohkan bagaimana pejuang Indonesia Bung Karno dan Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri berjuang melawan perundungan. 

Menurut Hast, intimidasi terhadap pemerintah yang saat ini dirasakannya dengan tekanan hukum tidak seberapa.

Bung Karno sendiri bisa melawan penjajahan Belanda, dia tidak punya apa-apa, jelas Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini mengutip ucapan Bung Karn yang mengatakan, selama pengasingannya di Endo, NTT, ia hanya ditemani oleh rakyat jelata, nelayan, bahkan sopir.

“Jadi kalau mereka membuatku takut begitu saja, itu masih kecil dibandingkan pertarungan antara Bung Karna dan Boo Mega. Bagi saya tidak masalah, Bung Karno juga sendirian,” kata Hasto.

Hasto menjelaskan, survei yang dilakukannya kemarin di Polda Metro Jaya masih mendapat fasilitas. Cara menuju ke sana dengan bus dan melaporkannya ke wartawan.

“Yah, masih suatu kehormatan dibandingkan Bung Karna,” jelas Hasto.

Hasto juga mengaku didampingi beberapa temannya, khususnya politikus PDIP Andreas Hugo Pareira yang mengetahui sejarah hukum kolonial dan kelompok hukum.

“Kalau soal bergerak ke bawah ya, soal massa saja, kita jalani bersama. Kalau persoalan (hukum) seperti itu, jangan berpikir sendiri,” kata Hasto.

“Kalau dipanggil, komisi antirasuah juga akan datang dengan penasehat hukum, benar komisi antirasuah itu didirikan oleh Bu Mega. Kalau saya tidak datang, saya akan kuat, maka saya akan ayo. Ayo,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *