Diminta Terbitkan Sisa Persetujuan Impor Bawang Putih untuk Tekan Harga, Kemendag: Sudah Cukup

Reporter Tribune News.com Andrapatha Pramudhyaz melaporkan

Tribun News.com, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kmendag) menanggapi rekomendasi Kantor Presiden (KSP) untuk menerbitkan sisa izin impor (PI) bawang putih dari total kuota impor yang ditetapkan tahun ini.

Total kuota impor tahun ini ditetapkan sebanyak 645.025 ton. Sedangkan PI yang dilepas sejauh ini sebanyak 349.290 ton.

Budi Santoso, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, mengatakan jumlah PI yang diterbitkan hingga Agustus cukup tinggi.

“Cukup sampai bulan Agustus,” ujarnya dalam pertemuan di Hotel Bidaka, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Ia juga mengatakan permasalahan bawang putih saat ini adalah impornya yang sebenarnya masih rendah. Namun saat ini jumlah tersebut semakin meningkat. Konon harga di pasaran sudah mulai turun.

Sejauh ini, Kementerian Perdagangan mencatat 225.745 ton bawang putih telah diimpor. Angka ini lebih tinggi 7,62 persen dibandingkan minggu lalu.

“Sekarang izinnya masih cukup. Yang jadi masalah di daerah ini adalah pengumpulan barang-barang impor. Tapi sekarang sudah mulai naik terus. Harganya (di pasaran, Red.) bagus kan? Tadinya 45.000 rupee kemarin, sekarang mati,” kata Budi.

Eddie Priono, Wakil Kepala Ketiga Bidang Perekonomian Kantor Presiden, sebelumnya mengatakan harga rata-rata bawang putih nasional adalah $43.350 per kilogram. Dikatakan masih tinggi.

Ia menyarankan Kementerian Perdagangan segera melepas sisa PI dari total kuota impor yang dialokasikan pada tahun ini.

Kementerian Perdagangan diminta menindak tegas pedagang yang tidak melaksanakan Izin Impor (PI) dengan baik.

“Kementerian Perdagangan dan/atau BAPANAS akan segera memberikan sanksi kepada pemegang PI yang tidak mempertanggungjawabkan impornya dengan baik,” kata Eddy dalam Rapat Koordinasi Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2024, seperti yang ditayangkan di akun YouTube Kemendagri RI, Senin. (8/7/2024).

“Kita tahu kita bergantung pada impor dan kita tidak ingin mereka yang mempunyai harga tinggi menderita karena menyalahgunakan kuota impor dan izin impor yang diberikan kepada dunia usaha. Bawang putih yang menderita,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *