Laporan koresponden Tribunnews.com Indrapta Pramodias
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berom Bulog buka suara terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan izin kepada perusahaan pangan milik negara itu untuk membeli perusahaan beras asal Kamboja.
CEO Berom Bolog (Derut) Bayu Krisnamurthy menegaskan pihaknya siap mengemban tugas tersebut.
Maklum, perintah Jokowi tersebut pertama kali disampaikan kepada Bulog oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Bulog bertugas menjalin kerja sama ekonomi dan investasi pangan, khususnya beras, dengan Kamboja.
“Kami pada dasarnya siap menjalankan misi ini,” kata Bayo dalam keterangan tertulis, Rabu (6/12/2024).
Bayo mengatakan, pihaknya telah menghubungi KBRI Phnom Penh.
Selain itu, Bulog juga menjalin kontak dengan beberapa pelaku perdagangan beras di Kamboja dan negara tetangga.
“Selama ini Bulog juga telah melakukan kerja sama perdagangan beras dengan Kamboja, baik dengan skema b to b maupun skema g to g pada tahun 2023 dan awal tahun 2024,” kata Bayo.
Ia menyimpulkan dengan mengatakan: “Kami telah mengadakan diskusi awal dengan bank-bank nasional mengenai peluang investasi ini.”
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Minko Marvez) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Badan Urusan Logistik (Bulog) akan mengimpor beras dari Kamboja dalam waktu dekat.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara pada acara HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke-52 di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin (10/06/2024).
Menurut dia, akuisisi tersebut dilakukan atas perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Luhut mengaku diminta Jokowi untuk menindaklanjuti pembelian tersebut.
“Polog akan memiliki beberapa sumber beras di Kamboja dan presiden sudah memerintahkan saya untuk tidak melanjutkannya,” kata Luhut.
“Sudah dibangun, sekarang tinggal kita laksanakan,” imbuh Luhut.