Dimas Oky: Usai Putusan MK, Indonesia Menuju Keseimbangan dan Equilibrium Politik Baru

Laporan reporter Tribunnevs.com, Reza Deni

TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Stafsus Nasional Dimas Oki Nugroho menilai hasil putusan Mahkamah Konstitusi terkait kontroversi Pilpres memberikan peluang, harapan, dan peluang baru.

Menurut Pak Dimas, negara memerlukan sesuatu yang disebut keseimbangan baru antara berbagai permasalahan, tantangan, atau peluang yang ada secara lokal, regional, dan global.

Kesetaraan atau konvergensi seringkali tercapai setelah melalui proses politik yang kompleks dan kontradiktif.

“Secara sosiologis, pemerintahan dan politik selalu bergerak ke jenjang yang baru, akhir permainan selalu baru yang sifatnya menyatu, semua pihak akan bertemu dengan ilmu dan kepentingan, yaitu kepentingan negara,” ujarnya. dikatakan. . pidatonya, Selasa (23 April 2024).

Meski jalan menuju level baru ini harus berliku dan menghadapi tantangan berat, Dimas mengatakan Indonesia sebagai negara multietnis tidak bisa lepas dari kebijakan dan institusi politik demokratis sebagai cara yang dapat diandalkan dalam mengatur kehidupan bersama. .

“Negara dan pemerintahan yang sehat membutuhkan suara yang berbeda dan lebih tegas.” Semua itu diperlukan untuk menyelenggarakan negara dan pemerintahan yang baik dan benar, yang benar-benar berkontribusi bagi kehidupan dan kejayaan negara dan seluruh rakyat,” ujar Pak Dimas yang juga merupakan doktor antropologi politik.

Kedepannya, Dimas ingin seluruh masyarakat ikut aktif menjaga Indonesia yang baik dan bersatu, mengikuti rencana politik baru, persatuan dan kerja sama di era politik baru pasca Joko yang dipimpin Prabowo-Gibran.

Di era politik baru ini, tambah Pak Dimas, Indonesia akan menghadapi tantangan tersendiri, terutama di tengah tantangan nasional.

Dalam hal ini, mereka yakin Indonesia juga punya banyak peluang untuk meraihnya.

“Indonesia membutuhkan semangat dan kebangkitan baru yang positif dan damai untuk menyambut dan memulai era politik baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran,” kata Dimas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *