TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan anggota One Direction Liam Payne jatuh dari balkon lantai tiga Hotel Casa Sur di Buenos Aires, Argentina pada Rabu (17 Oktober 2024). Payne ditemukan tewas dengan luka serius di halaman hotel.
Saat ini belum diketahui apakah Liam tidak sengaja melompat atau terjatuh. Saat ini, otoritas setempat masih melakukan otopsi.
Pria 31 tahun itu diduga dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang. Dalam postingan YouTube pada tahun 2023, dia mengatakan dia telah pulih setelah enam bulan berjuang melawan alkoholisme.
Kabar buruk tentang alkohol Liam Payne bukanlah hal yang mengejutkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan peningkatan kematian terkait alkohol.
2,6 juta kematian per tahun disebabkan oleh konsumsi alkohol, yang merupakan 4,7 persen dari seluruh kematian, dan 0,6 juta kematian disebabkan oleh penggunaan obat-obatan psikotropika.
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan resminya mengatakan, konsumsi alkohol merupakan hal yang lumrah di kalangan pria.
Di seluruh dunia, 23,5 persen anak muda berusia 15-19 tahun adalah pecandu alkohol. Tingkat konsumsi alkohol tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun di Eropa (45,9 persen), disusul Amerika Serikat (43,9 persen).
Konsumsi alkohol merupakan penyebab lebih dari 200 penyakit, cedera, dan kondisi kesehatan lainnya.
Alkohol dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit tidak menular seperti penyakit hati, penyakit jantung, dan kanker lainnya, serta kondisi kesehatan mental dan perilaku seperti depresi, kecemasan, dan alkoholisme.
Diperkirakan 474.000 orang meninggal karena penyakit jantung akibat konsumsi alkohol pada tahun 2019. Alkohol bersifat karsinogen dan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, payudara, hati, kepala, serta kanker esofagus dan kerongkongan.
Pada tahun 2019, 4,4 persen kematian akibat kanker global dan 401.000 kematian akibat kanker disebabkan oleh penggunaan alkohol.
Meminum minuman beralkohol dapat merugikan orang lain, tidak hanya bagi mereka yang mengonsumsi minuman beralkohol.
Sebagian besar kematian akibat penggunaan alkohol disebabkan oleh cedera seperti kecelakaan lalu lintas. Pada tahun 2019, dari total 298.000 kematian akibat kecelakaan lalu lintas terkait alkohol, 156.000 diantaranya meninggal karena penyalahgunaan alkohol.
Terdapat hubungan sebab akibat antara konsumsi alkohol dengan terjadinya penyakit menular seperti TBC dan HIV.
Minum alkohol selama kehamilan meningkatkan risiko kehamilan dengan sindrom alkohol janin (FASD), yang berhubungan dengan kelainan perkembangan dan bawaan.
Konsumsi alkohol selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur, termasuk keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.
Dalam jangka panjang, konsumsi alkohol dalam jumlah yang tidak sehat dan berbahaya akan menimbulkan masalah sosial, termasuk masalah keluarga, masalah di tempat kerja, masalah keuangan, dan pengangguran.