TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pameran dan Forum Indo Peternakan dan Indo Feed ke-17, Indo Fisheries ke-14, Indo Dairy ke-15, Pameran dan Forum Indo Agrotech ke-3, dan Indo Vet ke-4 resmi dibuka hari ini di JCC Senayan, Jakarta, Rabu Juli 2024.
Indo Livestock 2024 Expo & Forum menghadirkan 580 perusahaan peserta pameran dari 40 negara peserta yang menghadirkan 12 paviliun nasional yaitu Indonesia, Belanda, China, Eropa, India, Italia, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Spanyol, Taiwan, dan Vietnam. . .
Paviliun Indonesia menghadirkan 6 paviliun khusus, yaitu Paviliun Peternakan Kementerian Pertanian RI, Paviliun Seafood Indonesia Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Paviliun Tertutup Kementerian Koordinator Perekonomian RI, dan Paviliun Indonesia. . Paviliun Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dan paviliun PDHI (Persatuan Dokter Hewan Indonesia).
Pameran yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri 18 ribu pengunjung, meliputi para pelaku usaha dan pengusaha di bidang perikanan laut dan air tawar, peternakan, serta pertanian dan perkebunan.
Pameran dibuka oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ada. Nasrullah, M.Sc., turut serta dalam Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Kementerian Perekonomian RI Dida Gardera, S.T., M.Si., Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP). ) Kementerian Kelautan Indonesia. dan perikanan, Dr. Budi Sulisto, Magister Sains dan Masyarakat Pembantu.
Direktur Utama PT Napindo Media Ashatama yang menyelenggarakan pameran dan forum Indo Livestock 2024 mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong perkembangan sektor peternakan dan perikanan di Tanah Air.
“Kegiatan ini dirancang sebagai forum untuk mengintegrasikan berbagai peluang dan informasi terkini dari berbagai sektor dan pemangku kepentingan, terutama dalam hal teknologi dan solusi inovatif terkini serta peluang kerja sama dan kemitraan bisnis antara pelaku industri dan pihak politik dan regulator,” ujarnya. . dikatakan
Ia mengajak semua pihak menjadikan pameran internasional dan forum teknologi komprehensif karya anak negeri ini sebagai wahana yang tepat bagi pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, dan budidaya perikanan di Indonesia.
Kementerian Pertanian (Kementana) menilai acara ini merupakan bentuk dukungan positif untuk mendorong pengembangan peternakan dan perikanan di Tanah Air. Kerja sama enam pameran ini merupakan salah satu upaya mendukung terciptanya ketahanan pangan nasional serta stabilitas negara.
Nasrullah berharap kegiatan ini dapat memberikan informasi penting kepada para pemangku kepentingan di industri pangan, khususnya dalam mendukung swasembada pangan.
Pameran dan forum Indo Livestock 2024 menjadi insentif bagi pelaku usaha untuk mengembangkan produk yang belum mencapai swasembada pangan, khususnya susu dan produk susu. “Negara kita adalah negara terbesar keempat di dunia, jadi kita harus memastikan ketersediaan pangan kita, dan yang lebih penting, pangan tersebut diproduksi di negara kita,” ujarnya.
Dirjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mengatakan, ketahanan pangan tidak lepas dari apa yang dihasilkan oleh peternakan, perikanan, dan industri pangan lainnya. Saat ini menurutnya angka ekspor Indonesia sudah mencapai 5,63 dolar. dengan volume 1,22 juta ton.
Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai eksportir atau pemasok produk ikan dunia dengan pangsa pasar sebesar 3,18 persen.
“Pameran ini merupakan wujud nyata agar pertanian, perikanan, dan peternakan dapat menjadi salah satu penopang perekonomian nasional. “PBB memperkirakan jumlah penduduk dunia akan meningkat menjadi 9,7 miliar pada tahun 2050,” kata Budi.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko) II, Dida Garder, mengatakan Indonesia saat ini sedang mempersiapkan program besar dan berkelanjutan untuk mentransformasi sistem pangan negara.
Kementerian Koordinator terus berupaya meningkatkan kesejahteraan pangan melalui program-program prioritas, khususnya penguatan industri daging dan susu nasional.
“Kita harus selalu meningkatkan sinergi dan koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, swasta, dan akademisi masyarakat,” ujarnya.