Digilas Arema FC, Pelatih Persis Keluhkan Teknik Dasar Passing Pemain Indonesia yang Buruk

TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Persis Solo Milomir Seslija mengeluhkan buruknya passing pemain Indonesia dan kemampuan dasar lainnya usai kalah dari Arema FC di semifinal Piala Presiden 2024.

Pria yang akrab disapa Milo ini mengaku, kesalahan teknis mendasar tersebut terjadi pada kaum muda sebelum diturunkan kepada orang tua.

Persis Solo dikabarkan takluk pada semifinal Piala Presiden 2024 yang digelar Rabu (31 Juli 2024) malam WIB.

Pertandingan Persis Solo vs Arema FC yang terjadi di Stadion Manahan Solo berakhir 0-2 dan kemenangan jatuh ke tangan Singo Edan. Pemain Persis Solo Ramadhan Sananta menghadapi tantangan setelah gagal memanfaatkan peluang pada laga semifinal Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan Solo, Rabu malam (31 Juli 2024). TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina

Arema FC mencetak gol pertama pertandingan tersebut pada menit ke-56 melalui kiper Persis M. Liyandi.

Usai menerima bola umpan back pass Ricardo de Lima, Liyandi berhasil menangkap bola dan mencetak gol.

Sebaliknya, tim Arema FC datang dengan gol kedua pada laga tersebut dan dicetak oleh Lokolingoy pada menit ke-81 babak kedua pertandingan.

Usai pertandingan, pelatih Persis Solo Milomir Seslija memberikan penilaiannya.

Salah satu penilaian dari pelatih Milo adalah bahwa pemainnya sendiri sering melakukan banyak kesalahan dalam keterampilan dasar sepak bola dalam permainan ini.

Pelatih Milo mengatakan, kesalahan-kesalahan tersebut terkait dengan umpan-umpan yang salah dan perilaku pemain yang menjadi kebiasaan sejak muda hingga pemain mencapai level tinggi.

Meski demikian, Milo mengaku pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pelatih Persis Solo Milomir Seslija menggelar jumpa pers usai timnya bermain melawan Arema FC di babak semifinal Piala Presiden 2024, Rabu malam (31 Juli 2024). (Mimbar/Hafid)

“Kami punya kreativitas untuk menciptakan peluang, tapi ada hal yang perlu diperhatikan,” kata Milo di Stadion Manahan, Rabu (31/7/2024).

“Beberapa pemain mempunyai kebiasaan yang perlu dibenahi seperti passing atau pergerakan, namun ada pula pemain Indonesia yang tidak mendapatkan latihan tersebut dengan baik ketika masih muda.”

“Jadi di tingkat senior kita harus mengajarkan kembali keterampilan dasar, tapi akan kita tingkatkan lagi,” jelasnya.

Sementara kekalahan Persis dari Arema FC patut menjadi pembelajaran bagi Milo.

Ia pun mengakui masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum klub bisa lolos ke Ligue 1 pada 2024/2025.

Salah satu hal terpenting yang dilakukan pelatih Milo di penghujung Ramadhan Sananta dkk.

“Kami masih punya banyak ruang untuk berkembang di pramusim, termasuk secara ofensif,” kata Milo.

“Mereka bermain sangat baik namun masih belum mencetak gol.” Tahun ini seharusnya dia bisa memanfaatkan lebih banyak peluang, tapi itu wajar karena usianya masih muda, kata Milo.

Milo pun mengaku tak mau berlarut-larut dengan kehilangan tersebut.

Kegagalan ini pun akan ia jadikan sebagai bahan evaluasi selama latihan.

Dia mengatakan, “Ini bukan kerugian besar, tapi jika kami kalah, akan ada evaluasi,” dan “Saya akan meningkatkan pelatihan saya.”

Berikutnya Persis Solo akan menghadapi Persija Jakarta pada putaran ketiga Piala Presiden 2024.

Laga Persis vs Persija akan dihelat pada Sabtu (8 Maret 2024) di Stadion Manahan Solo.

(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *