Digabungkan Jokowi, Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Demi Bangun 3 Juta Rumah, Siapa Menterinya?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dikabarkan akan membentuk 40 kementerian, salah satunya Kementerian Perumahan Rakyat.

Pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat merupakan upaya Prabowo-Gibran untuk mewujudkan rencana yang dijanjikannya kepada rakyat, yakni membangun 3 juta rumah setiap tahunnya.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga menyinggung pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat beberapa waktu lalu.

Saya dengar mungkin ke depan akan ada pemisahan, ke depan akan ada Kementerian Perumahan Rakyat, kata Tiko.

Jadi fokusnya pada persoalan perumahan, kita bisa melakukan pendekatan kepada pemerintah untuk membangun gagasan pembangunan yang lebih baik, ujarnya.

Perlunya kehadiran Kementerian Perumahan Rakyat untuk menyelesaikan permasalahan seperti jumlah utang Indonesia yang disebut-sebut masih tinggi, yakni 12 juta.

Backlog adalah jumlah unit rumah yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan di suatu wilayah atau distrik.

Terlepas dari kendala yang ada, Kementerian Perumahan Rakyat diharapkan dapat bekerja sama dengan Kementerian lain untuk menyelesaikan permasalahan terkait dukungan dana bagi pembangun rumah seperti Perum Perumnas.

Diketahui, permasalahan perumahan masih menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat PUPR.

“Yang harus disampaikan kepada Pak Basuki (Menteri PUPR) dan Menteri Keuangan, tidak ada mekanisme pendanaan untuk pengembang,” kata Tiko.

“Sehingga pengembang ini membutuhkan dukungan permodalan yang besar untuk bisa konsisten memproduksi unit dalam skala besar dan berkualitas,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data permintaan atau penurunan perumahan sebagai data positif sebanyak 12 juta unit dari tahun 2018 atau naik menjadi 12,71 juta unit pada tahun 2021.

Jumlah tersebut akan berkurang menjadi 10,51 juta unit pada tahun 2022. Artinya, total rumah yang dibangun pada 2018-2021 hanya sekitar 1,66 juta unit atau 300.000 hingga 400.000 unit per tahun. Janji Prabowo membangun tiga juta rumah setiap tahunnya

Dalam debat capres kelima yang digelar Komisi Pemilihan Umum Nasional (KPU) pada Minggu (4/2/2024), Prabowo berjanji akan membangun tiga juta rumah secara gratis.

Pembangunan ini dilakukan khusus bagi masyarakat kecil yang tidak memiliki cukup tempat tinggal.

“Kami akan membangun 3 juta rumah gratis untuk para tunawisma,” kata Prabowo pada debat kelima di JCC Senayan.

Setelahnya, rumah-rumah tersebut akan fokus dibangun di tiga kelompok masyarakat yaitu desa, pesisir, dan kota.

“1 juta di pedesaan, 1 juta di pesisir, dan 1 juta di perkotaan,” kata Prabowo.

Pengusaha Bantu Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Presiden APINDO Jenderal Shinta Kamdani menilai Indonesia membutuhkan kementerian yang fokus di bidang properti.

Saat ini urusan properti atau perumahan menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Usulannya banyak. Misalnya kita belum punya kementerian yang fokus di bidang properti. Perumahan belum ada. Jadi masuk dalam PUPR,” kata Shinta kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Menurut Shinta, perlu adanya kementerian baru yang bergerak di bidang perumahan karena PUPR disebut lebih fokus pada infrastruktur.

Oleh karena itu, kementerian yang diperkenalkannya diharapkan bisa mengatur kekayaan dan hal terkait lainnya.

“Kalau di PUPR lebih ke infrastruktur. Jadi kita harapkan ada menteri khusus yang membidangi perumahan, yang membidangi properti, dari segi perumahan dan sebagainya,” kata Shinta.

Ia juga mengatakan, jika memungkinkan, Kementerian Perumahan Rakyat juga akan menyelesaikan permasalahan terkait perkotaan.

“Juga penting untuk fokus pada pemekaran kota. Oleh karena itu, kami mengusulkan untuk menggabungkan kekayaan dan kota dalam satu kementerian,” kata Shinta. Jokowi masuk

Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum dilebur menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah kepemimpinan Basuki Hadimuljono pada tahun 2014 hingga saat ini.

Sebelumnya, pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terdapat dua kementerian yang dipimpin oleh Djoko Kirmanto pada Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2009 hingga 2014.

Saat ini, Suharso Monoarfa mengepalai Kementerian Perumahan Rakyat pada tahun 2009 hingga Oktober 2011, sedangkan Djan Faridz melanjutkannya pada tahun 2011 hingga 2014.

Wakil Menteri Umum dan Reformasi Pertanahan Eko Prasojo mengatakan, penggabungan dua kementerian menjadi satu sudah dikaji secara matang.

“Memang kami mengusulkan untuk memisahkan dan menggabungkan (kementerian),” kata Eko, Jumat (24/10/2014).

Menurut Eko, penggabungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat dilakukan untuk menciptakan kesatuan antara pelayanan pemerintah dan perumahan.

“Sebenarnya semuanya direkturnya sama dan dua unitnya sama. Kami kira perlu ada kajian ulang,” kata Eko.

Dari sana, hasil kajian tersebut diberikan kepada Tim Transisi yang datang ke kantor Kementerian PAN/RB sebulan lalu.

Saat itu, tim yang dipimpin salah satu pembantunya, yakni Andi Widjajanto, diminta mengajukan pengaduan terhadap persiapan pembangunan kabinet Jokowi-JK. 40 Kementerian

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menjawab pertanyaan yang menyebutkan bahwa Prabowo-Gibran akan membentuk hingga 40 kementerian di kabinet yang mereka pimpin.

Habiburokhman mengatakan, pembentukan kabinet merupakan satu-satunya hak Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

“Pada dasarnya apakah konstitusi ada di tangan Pak Prabowo, sebagai presiden terpilih. Tentu efektif, tidak efektif, dan sebagainya,” kata Habiburokhman kepada awak media saat ditemui di Majelis Nasional, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Namun jika berbicara soal angka, Habiburokhman menilai tidak akan menjadi masalah jika nantinya akan ada lebih banyak kementerian yang dibentuk.

Pasalnya, Indonesia adalah negara yang besar dan mempunyai tujuan dan sasaran yang besar pula.

Oleh karena itu, dengan melibatkan banyak pihak akan lebih baik mencapai tujuan tersebut.

Jadi kalau mau lebih banyak lagi yang terlibat, menurut saya tidak ada masalah. Malah semakin banyak semakin baik bagi saya pribadi, ujarnya.

Ia kemudian meminta masyarakat untuk tidak membaca posisi ‘hebat’ tersebut ke dalam tubuh manusia.

Wakil Presiden III DPR RI mengetahui, jika seseorang kelebihan berat badan, bukan berarti yang terkena dampaknya sehat.

Namun, sifat lemak di tingkat kabinet berbeda dengan sifat tubuh manusia.

Katanya, dalam urusan negara, jika partai dianggap yang terbaik.

“Oleh karena itu, kita tidak akan membicarakannya. Kalau kita kelebihan berat badan, itu tidak sehat bagi tubuh seseorang, tapi kalau negaranya, angkanya banyak berarti besar, menurut saya bagus. besar. gagal. . Tantangan yang kita hadapi banyak, tujuan kita besar,” ujarnya.

Habiburokhman menambahkan, “Wajar jika kita mengumpulkan banyak orang, berkumpul di pemerintahan agar menjadi besar.”

Sebagai informasi, jika jumlah kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran sama dengan 40 kementerian, maka jumlah tersebut akan bertambah dibandingkan jumlah kementerian saat ini.

Seperti dilansir dari laman Presidentiali.go.id, jumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu pada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf berjumlah 34 kementerian.

Jumlah tersebut terbagi menjadi 4 kementerian gabungan dan 30 kementerian departemen. Daftar Menteri Prabowo-Gibran di Media Sosial

Berikut Kabinet Menteri pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029 yang viral di media sosial:

1. Menteri Perekonomian : Dr. Ir. Airlangga Hartarto

2. Menteri Pangan, Gizi dan Pembangunan Manusia : Erick Tohir

3. Menteri Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup : Dr. (HC) Baik. Bahkan Rajasa

4. Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan : Pol Jenderal (Purn) Prof. Dr. H.M. Tito Karnavian, PA, MA, PhD.

5. Menteri Pertahanan : Letjen TNI (Purn) Syafrie Syamsudin

6. Wakil Menteri Pertahanan : Letjen TNI (NI) M. Herindra

7. Menteri Luar Negeri : Ahmad Muzani, S.Sos.

8. Wakil Menteri Luar Negeri : Dr. Nezar Patria

9. Menteri Sekretaris Dewan : Rosan Roeslani

10. Menteri Dalam Negeri : Dr. Sufmi Dasco

11. Menteri Luar Negeri : Dr. H. Fadli Sabuk, SS, MSc.

12. Wakil Menteri Luar Negeri : Lalu Muhammad Iqbal

13. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif : Joko Santoso

14. Wakil Menteri Pariwisata dan Perekonomian : Helmi Yahya

15. Menteri Agama : Yaqut Cholil

16. Wakil Menteri Agama : Prof. Asep Saepuddin Jahar.

17. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia : Profesor Dr. Yusril Mahendra

18. Wakil Menteri Hukum dan Perlindungan Hak Asasi Manusia : Dr. Margarito Kamis

19. Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi : Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si.

20. Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi : Dr. ujar Hasan Syadely

21. Dewan Menteri Kesehatan dan Pangan : Dr. Berapa banyak

22. Wakil Menteri Kesehatan dan Pangan : Dr. H. Suir Syam, M.Kes, MMR

23. Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak : Rahayu Saraswati

24. Wakil Menteri Sosial, Kesejahteraan Sosial, Perempuan dan Anak : Grace Natalie

25. Menteri Riset & Ketua BRIN : Laksamana Madya TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, ST., M.Sc., DESD., IPU., ASEAN.Eng

26. Menteri Tenaga Kerja : Nusron Wahid

27. Wakil Menteri Tenaga Kerja : Dr. Dan Jabo

28. Menteri Perindustrian : Silmy Karim

29. Wakil Menteri Perindustrian : Haris Rusly Moti

30. Menteri Energi dan Mineral : Ir. Rauf Purnama

31. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral : Profesor Dr. Oke Murza

32. Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat : M. Ridwan Kamil

33. Menteri Perhubungan : Dr. H.C. Iqnatius Jonan SE, MA.

34. Menteri Keuangan dan Presiden Bapenas : Rini Soemarno.

35. Wakil Menteri Keuangan dan Kepala Bapenas : Kartika Wirjoatmodjo

36. Menteri Investasi : Bahlil Lahadalia

37. Menteri Komunikasi, Media & Digital : Budi Arie Setiadi

38. Wakil Menteri Komunikasi, Media & Digital : Dr. Kaylani, SH. MH.

39. Menteri Perdagangan : Dr. Zulkifli Hasan

40. Menteri Pertanian : Andi Amran Sulaiman

41. Menteri Lingkungan Hidup : Budisatrio Djiwandono

42. Menteri Luar Negeri dan Reformasi Pemerintahan : Mayjen TNI (Purn) Bambang Eko S.

43. Wakil Menteri Administrasi & Reformasi : Habiburokhman

44. Menteri Desa, Daerah Miskin dan Migrasi : Dr. Sudjatmiko Budiman

45. Wakil Menteri Desa, Daerah Miskin dan Imigrasi : Wahab Talaohu

46. ​​​​Menteri Tata Ruang, BPN & Kehutanan : Agus Harimurti Yudhoyono

47. Wakil Menteri Perencanaan BPN dan Kehutanan : Raja Juli Antoni.

48. Menteri BUMN : Ir. Sersan Wahyu Trenggono

49. Wakil Menteri BUMN : Amir Faisal

50. Menteri Kelautan dan Perikanan : TB Heru Rahayu

51. Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan : Eko Djalmo

52. Menteri Pemuda dan Olahraga : Dito Ariotedjo

53. Menteri Negara Pemuda & Olahraga : M. Pradana Indraputra

54. Menteri Koperasi, UKM & Pasar Tradisional : Marurar Sirait

55. Wakil Menteri Koperasi, UKM & Pasar Tradisional : Sudaryono

56. Menteri Pembangunan : Dudung Abdurahman

57. Kepala BIN : Letjen. Jenderal. (TNI) I. Nyoman Cantiyasa

58. Ketua Dewan Pangan Nasional : Arif Prasetyo Adi

59. Ketua Badan Pengawasan Pangan Nasional : Prof. Ayah Mindana

60. Ketua Komisi Pemungutan Pajak Negara : Profesor Dr. Bambang Brodjonegoro

61. Kepala Staf Istana Kepresidenan : Sugiyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *