TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Melalui pendekatan konsisten terhadap kualitas dan inovasi, Univenus tetap optimis akan kepemimpinannya di segmen pasar tisu Indonesia dan internasional. Nice, Jolly, Livi dan Toply dari grup APP mengadakan distributor summit tahun 2024 bertajuk Embracing Unity & Prosperity.
Sebagai produk asli Indonesia, Paseo telah mendapat kepercayaan konsumen lokal dan internasional. Banyaknya produk Univenus yang dikirim atau diekspor ke lebih dari 20 negara, memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen produk berkualitas tinggi di pasar global.
Selain itu, Univenus juga menekankan pentingnya aspek kehalalan produknya karena telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap Indonesia dan negara lain.
“Kami menyambut baik kepercayaan distributor terhadap produk Paseo. Kualitas dan kepuasan pelanggan selalu menjadi prioritas kami, dan acara ini menunjukkan komitmen kami untuk terus memberikan yang terbaik,” ujar CEO The Univenus Nunggal Raharjo.
Pada acara ini, para distributor disambut dengan sejumlah kegiatan menarik yang menonjolkan pengalaman unik dan interaktif produk Univenus. Pertama, distributor juga mendapat kesempatan untuk berbicara langsung dengan tim pemasaran mengenai produk dan strategi pemasaran (Kontan).
Gunakan serat bambu untuk membuat kain
Permintaan kain untuk kebutuhan sehari-hari di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Data menunjukkan 54 persen masyarakat Indonesia yang tinggal di kota besar memiliki kebiasaan mengonsumsi tiga tisu untuk mengeringkan tangan.
Pada saat yang sama, produksi kain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri memerlukan pasokan pulp yang besar dan risiko akibat banyaknya pemanenan kayu.
Untuk menyiasatinya, industri manufaktur mencari pengembangan baru dengan menggunakan bambu sebagai bahan baku kainnya.
Pencapaian tersebut diraih oleh PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI), emiten yang bergerak dalam pengembangan produk dan distribusi di pasar Indonesia melalui jalur perdagangan modern/umum dan e-commerce.
CEO MMI Mengky Mangarek mengatakan pihaknya memperkenalkan Miutiss, kain berbahan bambu. Tisu ini merupakan inovasi pengembangan tisu serat bambu alami yang ramah lingkungan, kata Mengky seperti dikutip Senin, 27 Mei 2024.
Ia mengatakan, bambu yang digunakan untuk membuat tisu kertas telah disertifikasi oleh Forest Stewardship Council (FSC).
Sertifikat FSC membuktikan bahwa bahan baku yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan lestari.
“Kain bambu sendiri memiliki serat yang kuat sehingga tidak mudah sobek sehingga menjadi pilihan yang nyaman dan dapat diandalkan untuk digunakan sehari-hari di rumah,” kata Mengky.
Selain itu, kain bambu lebih ramah lingkungan karena 100 persen biodegradable karena terbuat dari serat tanaman bambu. “Kami berharap kain ini dapat menjadi solusi baru dan bertanggung jawab bagi keluarga modern tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,” ujarnya.