Diduga Targetkan Kelompok Pro-Iran, Israel Serang Suriah dari Dataran Tinggi Golan

TRIBUNNEVS.COM – Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara dengan rudal dari Dataran Tinggi Golan di pinggiran Damaskus, Suriah pada Kamis (2/5/2024) pukul 22.50 waktu setempat.

“Israel melancarkan serangan udara di lokasi sekitar ibu kota Damaskus, mengakibatkan 8 tentara terluka dan sejumlah kerugian materiil,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Suriah, Jumat (3/5/2024).

Pengeboman udara dilakukan dari arah Golan Suriah yang diduduki, lanjutnya.

Sumber tidak resmi melaporkan bahwa pemboman Israel menargetkan titik-titik militer di wilayah Najha di pedesaan Damaskus.

Bangunan yang menjadi sasaran pemboman Israel adalah milik cabang keamanan negara Suriah.

Bangunan tiga lantai itu mengalami kerusakan parah.

Sumber keamanan dalam aliansi tersebut, yang mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengatakan kepada Reuters bahwa lokasi yang diserang berada di selatan kuil Sayyida Zeinab.

Dia menuduh gedung itu digunakan oleh pasukan keamanan Suriah.

Namun, laporan tersebut dibantah oleh lembaga pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

“Bangunan itu telah digunakan sebagai pusat penahanan oleh anggota kelompok Hizbullah yang didukung Iran sejak tahun 2014,” kata SOHR kepada The Times of Israel.

Sementara itu, pejabat keamanan Suriah lainnya membantah tuduhan SOHR.

“Situs target tidak dioperasikan oleh unit Iran atau unit lain yang terkait dengan Hizbullah Lebanon,” kata pejabat itu, menyangkal dugaan laporan media Israel.

Meskipun militer Israel secara umum tidak mengomentari serangan spesifik di Suriah, mereka mengakui melakukan ratusan serangan terhadap kelompok/militan yang didukung Iran di Suriah selama dekade terakhir. Mengapa Israel menyerang Suriah?

Kondisi di Suriah tidak stabil selama beberapa dekade akibat perang saudara.

Militer Israel memanfaatkan kekacauan di Suriah dengan menyerang militan/kelompok yang didukung Iran di Suriah mulai tahun 2011.

Perang sebagian besar telah berakhir, dan Iran serta Rusia mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mempertahankan kekuasaannya.

Namun, Suriah masih terpecah belah dengan faksi-faksi berbeda yang menguasai banyak wilayah.

Israel memanfaatkan kondisi ini dengan menyasar militan/kelompok dukungan Iran dan Hizbullah di Suriah, seperti dilansir Al Jazeera.

Iran, Hizbullah Lebanon, dan Suriah bersekutu melawan Israel dan pendukung utama militer dan keuangannya, Amerika Serikat, serta kelompok bersenjata dan politik di Irak dan Yaman dalam apa yang disebut “poros perlawanan”.

(Tribunevs.com/Iunita Rahmaianti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *