TRIBUNNEWS.COM – Hubungan Kimberly Ryder dan Edward Akbar sedang memanas.
Masalah Kimberly Ryder dan Edward Ackbar semakin bertambah seiring proses perceraian.
Diketahui, Edward sebelumnya telah melaporkan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Kimberly (KDRT) terhadap anak-anaknya ke Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Kini Kimberly kembali melaporkan Edward ke Komnas Perempuan.
Edward diduga melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap Kimberly.
Padahal, kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Edward terjadi sejak awal pernikahan mereka.
“Sejak kita menikah sebenarnya (kekerasan dalam rumah tangga), sudah setahun kita belum menikah,” kata Kimberly seperti dikutip dari YouTube Mantra Room.
Aktor berusia 31 tahun itu kemudian membeberkan bentuk kekerasan yang terjadi di rumahnya.
Kimberly mengatakan, rasa cemburu dan emosi menjadi pemicu penggunaan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Edward.
“Awalnya dia lebih suka merusak barang-barang, jadi dia membuang-buang ponsel, laptop, kamera, dan lain-lain yang rusak.”
“Karena ada rasa cemburu dan emosinya tidak stabil, hal kecil menjadi besar baginya,” jelasnya.
Tak sampai disitu saja, pesinetron Monkey King pun mengaku kerap dimarahi dan dikritik oleh istrinya.
“Kadang-kadang kami dimarahi ketika kami bereaksi terhadap tindakannya, Anda tahu itu salah kami,” aku Kimberly.
Kimberley menjelaskan, kemarahan Edward bukan karena efek alkohol, melainkan gangguan jiwa yang dialami suaminya.
Pasalnya, Edward telah menggunakan obat antidepresan sejak ibunya meninggal pada tahun 2010.
“Tidak, dia tidak minum. Dia hanya mengonsumsi antidepresan dalam waktu lama. Maksudku, dia sudah banyak mengonsumsi obat depresi sejak ibunya meninggal.”
“Ibunya meninggal pada tahun 2010 dan sekarang tahun 2024, jadi dia sudah lama menggunakannya,” jelasnya.
Ketika ditanya mengapa dia bisa bertahan selama enam tahun pernikahannya, Kimberly mengatakan dia bertahan karena memikirkan anak-anaknya.
“Yang membuatku bertahan adalah, sudah berapa tahun atau bulan kamu menikah? Aku juga malu ya?”
“Jadi dia selalu ingat, ‘Lima tahun pertama pernikahan pasti paling berat,’ lalu memikirkan punya anak, memikirkan anak, lalu memikirkan punya rumah bersama. Ya, banyak faktornya,” Kimberly dikatakan.
Karena itulah Kimberly memilih untuk menyerahkan masalahnya kepada Tuhan.
Menurut Kimberly, perceraian memang merupakan jalan Tuhan Yang Maha Esa.
“Saya selalu menunggu jalan keluar dari Tuhan.”
“Tahun ini saya benar-benar merasa mengatakan talak tiga itu dari Allah, semuanya terjadi seperti ini, semuanya berjalan baik, sudah waktunya, begitulah sekarang,” ujarnya.
Edward Akbar melaporkan tuduhan Kimberly Ryder tentang kekerasan terhadap anak ke KPAI
Diberitakan sebelumnya, Edward Akbar melaporkan istrinya Kimberly Rider ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Kamis, 10 Maret 2024.
Laporan Edward memuat dugaan kekerasan terhadap anak sejak tahun 2023.
Demikian disampaikan tim kuasa hukum Edward, Jundri R Berutu.
Berbicara kepada YouTube Mantran Room, Jundri mengatakan, “Tujuan kami hari ini adalah mengajukan pengaduan atau laporan terkait dugaan kekerasan terhadap anak yang berinisial KAR (Kimberly).”
Makanya kami hadir untuk menyampaikan pengaduan. KPAI sudah menerima pengaduan kami dan akan menindaklanjutinya, lanjutnya.
Jundri menjelaskan, kekerasan yang dilakukan Kimberly dimulai pada Oktober 2023.
Kemudian, pada Februari 2024, kekerasan kembali terjadi.
“Ada tiga peristiwa yang kami hadirkan sebagai barang bukti. Yang pertama adalah peristiwa kekerasan yang terjadi sekitar Oktober 2023, dimana pelaku menarik anaknya hingga terjatuh, terjatuh, dan menangis.”
Kemudian untuk kedua kalinya pada bulan Februari 2024, kekerasan berlanjut, anak tersebut dipukul di bagian perut hingga menangis. Ketiga kalinya, anak pertama mendapat cakaran, ada bekas cakaran, kemudian anak tersebut mengaku dicakar oleh ibunya. dan menyakitinya,” jelasnya.
Gendry juga memiliki bukti berupa film kekerasan yang dilakukan Kimberly terhadap anak-anaknya.
Oleh karena itu, kami juga telah menyertakan bukti-bukti yang kami sampaikan kepada Ketua KPAI terkait video tersebut, kata Jundri.
Gendry mengatakan Kimberly tidak hanya melakukan kekerasan fisik terhadap anak-anaknya, tapi juga melakukan kekerasan verbal.
Bahkan, Gendry menyebut kekerasan sering terjadi.
“Itu yang bersifat fisik yang masih terekam, dan masih banyak yang belum terekam. Kekerasan verbal, misalnya berbicara keras kepada anak, anak menangis, juga sering terjadi.”
“Jadi perilaku ini diulangi lagi dan lagi,” jelasnya. Jundri R Berutu, tim kuasa hukum Edward Akbar.
(Tribunnews.com/Yurika)