Miroslav Fernando yang dikeluarkan dari tim U-16 karena demam berdarah, kembali ke Spanyol
Abdul Majid / Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Timnas U-16 Indonesia Nova Arianto memulangkan salah satu pemain asingnya Miroslav Fernando Momora untuk seleksi Piala AFF U-16 2024.
Sang pemain tidak masuk seleksi bukan karena alasan teknis, melainkan karena terjangkit demam berdarah saat menjalani sesi latihan nasional di Yogyakarta.
Fernando saat ini sedang belajar sepak bola di Akademi Atletico Madrid.
Pesepakbola muda kelahiran 8 Agustus 2008 ini tak hanya bermain sepak bola namun juga resmi dilatih di Negeri Matador.
Sayangnya karena sakit, Miro malah tak bisa mengikuti uji coba melawan Pusdiklat Cilo Sportivo Magelang, Sabtu (18/05/2024).
Tim pelatih Timnas U-16 Indonesia memimpikan kondisinya saat melihatnya.
Dua pekan lalu, Miro hanya berlatih dua hari (pagi dan sore). Lalu ada dua hari libur di akhir pekan, Sabtu dan Minggu.
Sayangnya, dia pingsan keesokan harinya dan hasil tes menunjukkan dia menderita demam berdarah.
“Pelatih Nova sayangnya tidak sempat melihatnya beraksi, Miro adalah salah satu pemain paling menjanjikan dalam hal keterampilannya. Insting mencetak golnya sangat tinggi. Sebagai gelandang serang, ia juga kerap mencetak gol. Asisten pelatih timnas U-16 Tommy Haryanto juga mengatakan visinya bagus, kata legenda timnas Indonesia Nur’alim yang datang ke Yogyakarta khusus menyaksikan perkembangan timnas U-16. pilihan.
“Bermain di Eropa, meski masih junior, pemain dituntut bisa bermain di lebih dari satu posisi. Pemain dapat bermain setidaknya di dua lokasi. Di saat yang sama, Miro bermain sangat baik di posisi keempat.
– Jika terus berkembang dengan baik, ia akan menjadi talenta yang sangat berguna bagi timnas Indonesia, mengingat pemain kita sangat jarang yang multifungsi. “Miro akan menjadi aset berharga bagi Indonesia di masa depan,” jelasnya.
Padahal, pemain binaan FU15 FA Bina Sentra (milik Firman Utina) dengan kemampuan menyerang yang serba bisa menjadi pilihan menjanjikan bagi skuad Garuda Muda.
Dia bisa bermain tidak hanya sebagai penyerang tengah tetapi juga sebagai pemain sayap kiri dan kanan karena kaki kirinya juga sangat lincah dan sebagai gelandang serang.
Nur’alim yang sejak dini mengikuti perkembangan pemain di FU15 FA Bina Sentra memberikan dukungan moril.
“Memang mengecewakan jika dicoret dari tim, tapi itu bagian dari proses yang harus dilalui Miro. , dia bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya,” kata Nur’alim.
Miro kemudian fokus menjalani pengobatan untuk memulihkan kondisi fisiknya.
Sepulang dari Yogyakarta, ia langsung kembali ke Spanyol. Ia harus kembali bersekolah dan mengasah kemampuannya di akademi sepak bola Atletico Madrid.