Pada Selasa 02/07, mantan kepala intelijen Belanda Dick Schoof resmi diangkat menjadi perdana menteri (PM).
Pemerintah federal juga berjanji akan menerapkan kebijakan pengungsi dan imigrasi yang “paling keras dalam sejarah” di Belanda.
Kandidat independen berusia 67 tahun itu akan menggantikan Mark Rutte, yang akan menjadi sekretaris jenderal NATO setelah 14 tahun menjabat sebagai perdana menteri Belanda. Geert Wilders setuju untuk membentuk koalisi
Penunjukan Dick Schoof terjadi tujuh bulan setelah pemilihan umum di mana PVV (Partai untuk Kebebasan), yang didirikan oleh politisi kontroversial Geert Wilders, berhasil menjadi partai terbesar di Belanda.
Secara umum, untuk menjadi calon presiden di Belanda, pemimpin partai terbesar harus menjadi favorit. Namun Geert Wilders, 60 tahun, seorang politisi anti-Islam dan anti-Eropa, tidak menjadi Perdana Menteri untuk menyenangkan sekutunya di Partai Buruh (BBB), partai konservatif VVD, dan partai baru NSC.
Semua pemimpin Partai Persatuan juga sepakat untuk tidak bersaing memperebutkan jabatan perdana menteri.
Sebaliknya mereka ingin kandidat independen Dick Schoof ditunjuk oleh Raja Willem-Alexander.
Schoof berjanji untuk menjadi “perdana menteri seluruh rakyat Belanda” dan “tidak dikendalikan oleh Tuan Wilders”.
Schoof juga berjanji untuk menerapkan “kebijakan imigrasi terkuat yang pernah ada di negara ini dan solusi jangka panjang terhadap krisis migrasi.” Siapa Perdana Menteri Belanda yang baru?
Mantan anggota Partai Buruh Schoof mengalahkan pemimpin oposisi sayap kiri Frans Timmermans, yang mengatakan dia adalah kandidat terkuat.
Dick Schoof, mantan kepala intelijen, memimpin penyelidikan Belanda atas dugaan penembakan jatuh Malaysia Airlines Penerbangan MH17 di wilayah timur Ukraina yang dikuasai separatis pada Juli 2014.
Seluruh penumpang yang berjumlah 298 orang, termasuk 196 warga negara Belanda, tewas dalam kecelakaan tersebut, yang terjadi akibat pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal BUK buatan Rusia yang ditembakkan ke wilayah yang dikuasai oleh pejuang pro-Moskow.
Dick Schoof harus mampu mengumpulkan semua pengalaman dan kekuatan untuk melanjutkan pemerintahan koalisinya. Pelari maraton juga harus mampu menghadapi tekanan publik dari Geert Wilders yang tak asing dengan pernyataan kontroversial di media sosial di waktu senggangnya.
Sarah de Lange berkata: “Dia akan memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengendalikan konflik mental dan pribadinya, namun mengingat pengalamannya sebagai kepala lembaga pemerintah, dia akan mampu membela diri dengan baik.” Profesor politik di Universitas Amsterdam.
“Kita akan melihat seiring berjalannya waktu bagaimana reaksi Wilders jika mereka mencoba menekannya untuk mengkritik X,” kata Sarah de Lange kepada AFP. dikatakan.
Kp/hp (AFP, dpa)