Dibalik Nyanyian Rasis Enzo Fernandez, Ada Nasihat Messi yang Diabaikan

TRIBUNNEWS.COM – Nasehat Messi tak digubris usai kasus rasisme yang melibatkan Enzo Fernandez dan sejumlah pemain Argentina lainnya.

Kontroversi nyanyian rasis di timnas Prancis terus berlanjut, meski Enzo Fernandez sudah meminta maaf.

Baru-baru ini, FIFA ikut campur dalam penyelidikan Enzo Fernandez dan banyak pemain tim nasional Argentina lainnya.

“FIFA mengetahui gambar [rasis] yang beredar di media sosial dan sedang menyelidiki insiden tersebut. FIFA mengutuk keras segala bentuk rasisme yang dilakukan oleh siapa pun, termasuk pemain, penggemar, dan ofisial,” kata juru bicara FIFA seperti dikutip AFP. .

Usai video tersebut dipublikasikan di Instagram Enzo Fernandez, muncul pertanyaan mengenai partisipasi para pemain.

Momen itu terjadi di bus tim dan tentu saja Messi ada di sana. Namun, Messi tak bisa melakukan selebrasi dalam siaran tersebut.

Rekan setim Enzo Fernandez, Rodrigo De Paul, menjadi orang Argentina pertama yang menanggapi insiden tersebut secara terbuka.

Gelandang Atlético Madrid itu membeberkan salah satu usulan Messi soal perayaan gelar juara yang dilakukan tim internasional Argentina.

Ia mengatakan Messi memperingatkan para pemainnya untuk tidak menghina tim lain.

“Setelah final, Messi datang dan hal pertama yang dia katakan: ‘tidak ada yang bercanda dengan siapa pun, mari kita rayakan dan nikmati kemenangan kita,'” kata De Paul dalam podcast Argentina, OLGA.

“Sekarang mereka berbicara tentang Enzo dan semua omong kosong itu dan sepertinya kita tidak seharusnya berbicara tentang pentingnya Copa America,” kata De Paul Messi yang sepertinya paham dengan banyak situasi berbahaya yang mungkin muncul ketika pemain merugikan tim lain. . .

Namun hal itu diabaikan dan akhirnya menjadi hit besar di Argentina.

Namun De Paul juga membela Enzo Fernandez dan menanggapi tanggapan Wesele Fofano yang terang-terangan menanggapi hinaan di internet.

Wesley Fofana membagikan video Fernandez dan X dengan judul: “Sepakbola pada tahun 2024: rasisme tanpa hambatan”.

Menurut De Paul, ia seharusnya tidak memarahi Fofano Fernandez di depan umum atas lagu tersebut.

“Saya memahami bahwa orang-orang yang terkena rasisme mungkin tidak akan menyukainya. Tapi menurut saya, jika ada salah satu tim Enzo [Chelsea] yang merasa marah, cara yang dilakukan adalah dengan menegurnya, bukan mengunggahnya ke media sosial. ” . selama penampilannya. dalam perjalanan OLGA dan Argentina.

“Saya kira ada niat buruknya, mereka mencoba melakukan sesuatu yang tidak ada. Beda sekali, seperti menendang orang yang sedang terpuruk,” tuturnya.

Kontroversi tersebut memicu perdebatan yang lebih luas mengenai rasisme dalam sepak bola dan tanggung jawab para pemain untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan.

Awalnya Enzo Fernandez menjadi perbincangan hangat karena selebrasinya bersama Argentina mengandung unsur rasisme.

Pemain Chelsea itu pun langsung mendapat kecaman dari banyak pemain The Blues dan mendapat keluhan dari Federasi Sepak Bola Prancis.

Kekerasan tersebut disebabkan oleh lagu-lagu rasis yang dibuat Enzo Fernandez saat Instagram Live perayaan kemenangan Argentina di Copa America 2024.

Sepotong teks yang dilaporkan oleh Goal.com merujuk pada pemain Prancis itu.

“Mereka bermain untuk Prancis tetapi orang tua mereka berasal dari Angola. Ibu mereka berasal dari Kamerun dan ayah mereka berasal dari Nigeria. Namun paspor mereka menyebutkan bahwa mereka berasal dari Prancis.”

Beberapa lagunya juga dikabarkan memuat referensi sarkastik mengenai hubungan Kylian Mbappe dengan model Ines Rau.

Tindakannya tersebut membuat jurnalis Fabrice Hawkins mengatakan bahwa para pemain Chelsea, terutama yang berasal dari Prancis, marah dengan lagu tersebut.

Bahkan Federasi Sepak Bola Prancis kini menyatakan akan mengajukan gugatan atas “pernyataan tidak senonoh dan diskriminatif”.

Federasi Sepak Bola Prancis sebelumnya mengumumkan rencana untuk mengajukan gugatan ke pengadilan terkait insiden tersebut dengan menyebutnya sebagai tindakan kekerasan.

Mereka menggambarkan penampilan penyanyi tersebut sebagai tindakan yang diskriminatif, rasis, dan tidak dapat diterima.

(Tribunnews.com/Tio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *