TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) menjelaskan berbagai strategi dan kesiapan perusahaan dalam melakukan dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya adalah mendukung penerapan carbon capture and storage (CCS), khususnya di bidang penyimpanan dan pengangkutan karbon. sektor.
CEO PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi mengatakan CCS merupakan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon yang membantu upaya penurunan emisi karbon global.
Peran PIS antara lain proses CCS memerlukan rantai pengangkutan untuk mengangkut batubara tersebut, yang memerlukan kapal dan tangki atau tempat penyimpanan sebelum diangkut ke tempat penyimpanan batubara tersebut.
Terkait penerapan CCS, lanjut Yoki, Indonesia telah mengeluarkan Perpres No. 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, yang di dalamnya juga disebutkan potensi program lintas batas negara.
“Dalam hal ini, PIS juga mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk menjadi agregator sistem transportasi dan logistik,” kata Yoki dalam keterangan resmi dikutip, Kamis (25/04/2021). 2024). ).
Dikatakannya, dengan armada kapal serta pengelolaan pelabuhan dan terminal di Indonesia, PIS yakin fasilitas tersebut dapat memenuhi kualifikasi untuk mendukung implementasi program CCS yang saat ini diterapkan di Pertamina Group.
PIS telah melakukan penelitian terkait program CCS yang telah berhasil selama ini di dunia, dimana Amerika dan Eropa sebelumnya telah menerapkan skema ini.
Sementara untuk kawasan Asia, pasar potensial terdekat adalah Singapura, disusul Jepang dan Korea yang sudah bersiap menerapkan pajak karbon dan membutuhkan lokasi penyimpanan karbon.
“Potensinya sangat besar, sehingga jika ingin diambil dari Singapura misalnya, harus dibangun kapal khusus untuk mengangkut CO2 tersebut ke tempat injeksi dan penyimpanan karbon dioksida tersebut.”
“Potensi dan tantangan tersebut harus kita optimalkan seoptimal mungkin agar program CCS dapat berjalan efektif,” kata Yoki.
Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina berkomitmen mencapai tujuan zero net emisi pada tahun 2060 atau lebih awal.
Untuk mendukung tujuan tersebut, perusahaan mendorong anak perusahaannya untuk mengembangkan berbagai program inisiatif dekarbonisasi.
Hasilnya, sepanjang tahun 2023, penurunan emisi 1 dan 2 yang dilakukan Pertamina mencapai 124 persen dari target yang ditetapkan, kata Fadjar.
Laporan Pelapor : Diki Mardiansyah | sumber: uang tunai