Di Hadapan Invincible Leverkusen, Atalanta Tak Keder demi Akhiri Penantian Trofi Setengah Abad Lebih

TRIBUNNEWS.COM – Laga bersejarah perebutan trofi Europa League Championship antara Atalanta dan Bayer Leverkusen jelas menunjukkan perkembangan yang menarik. Devi ingin mengakhiri kekeringan gelar selama 61 tahun.

Final Liga Europa antara Atalanta dan Bayer Leverkusen dijadwalkan berlangsung di Stadion Aviva pada Kamis (23/5/2024) pukul 02.00 WIB.

Di atas kertas, Bayer Leverkusen jelas diunggulkan menang melawan dewi bernama Atalanta.

Bersama Xabi Alonso, Leverkusen mengguncang sepakbola Eropa, bahkan dunia. Klub Bundesliga ini untuk pertama kalinya menjadi juara kompetisi domestik dengan gelar tak terkalahkan sepanjang musim. Bayer 04 Leverkusen melakukan selebrasi di hadapan para penggemar usai pertandingan sepak bola Divisi Satu Bundesliga Jerman antara Bayer 04 Leverkusen dan FC Bayern Munich di Leverkusen, Jerman Barat pada 10 Februari 2024. (Sascha Schuermann/AFP)

Faktanya, Bayer Leverkusen memiliki 2 pertandingan untuk melengkapi kisah terindah tahun 2023/24. pada musim dalam setahun.

Florian Wirtz dan lainnya memiliki peluang bagus untuk memenangkan Invincibles Treble Winners. Itu berarti tiga trofi dalam satu musim tanpa kekalahan.

Dua trofi yang masih berpeluang kuat diraih Leverkusen adalah DFB Pokal dan Liga Europa.

Jika berhasil, Werkself, yang berganti nama menjadi Leverkusen, akan menjadi tim pertama yang meraih Treble Winners yang tak terkalahkan.

Namun harapan agar hal tersebut terwujud tidaklah mudah. Selain itu, Atalanta juga punya ambisi besar untuk meraih gelar juara Liga Europa musim ini.

Dirangkum dari laman France24, Atalanta berusaha mengakhiri dahaga lebih dari setengah abad akan gelar juara.

Ya, terakhir kali klub Bergamo ini menjuarai Piala Champions adalah pada musim 1963 atau 61 tahun lalu. Atalanta kemudian mengalahkan Bari 3-1 di final Piala Italia.

Praktis setelah media tersebut, La Dea tak lagi menikmati trofi juara.

Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini tampil serius di laga final melawan Leverkusen. Pengumuman itu ia sampaikan setelah timnya dipastikan tampil di Liga Champions musim depan.

“Bagi saya, perbedaan adalah tantangannya, seberapa andal Anda dalam pilihan dan penilaian Anda, tapi yang terpenting adalah tantangannya,” jelas Gasperini, dikutip dari laman TMW.

Atalanta tidak dalam kondisi full team saat menghadapi Leverkusen.

Salah satu andalan mereka, Martin De Roone, mengalami cedera serius saat kekalahan terakhir Coppa Italia dari Juventus.

Meski demikian, Gasperini tak mau menjadikan hal tersebut sebagai alasan.

Sebaliknya, satu tempat di final dan peluang mengangkat trofi setelah 61 tahun akan menjadi motivasi Atalanta saat menghadapi pemimpin klasemen Bayer Leverkusen.

“Tidak diragukan lagi, kepercayaan diri kami untuk mencapai babak final akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain.” kata Gasperini.

“Kami menjalani musim yang sangat sulit dengan 53 pertandingan sejauh ini, rasanya seperti 30 pertandingan dalam dua bulan terakhir saja. Ini tekanan, kami kalah dalam banyak pertandingan,” tambahnya.

“Tapi itu menjadi pelajaran, kami bisa memenangkan pertandingan besar. Dan kami akan memberikan motivasi pada pertandingan ini besok, Rabu (Kamis),” pungkas Gian Piero Gasperini.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *