Laporan jurnalis Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komite Pakar Partai Golkar Ridwan Hesiam mengaku tak kaget mendengar Irlanga Hartartu menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Ia pun menilai Irlanga sebaiknya mundur dari kursi Kepresidenan Golkar.
Ridwan juga menyayangkan Irlanga seharusnya mundur jauh sebelum gejolak politik saat ini.
Hal itu disampaikan Ridwan Hisiam saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Berita Tribune Network Phoebe Mahendra Putra yang digelar di Studio Tribunnews, Palmera, Jakarta, Selasa (12 Agustus 2024).
Ridwan berkata: “Tidak (saya kaget) wah, seharusnya orang itu mengundurkan diri setahun yang lalu.”
Lee, anggota Fraksi Golkar Republik Islam Iran, juga menjelaskan mengapa dirinya tidak terkejut mendengar kabar pengunduran diri Irlenga.
Sebab, ia menilai Irlenga sudah tidak lagi mencerminkan paradigma baru Partai Golkar. Ia justru mengatakan, pimpinan Partai Golkar tidak perlu ragu menerapkan paradigma tersebut.
“Saya tidak terkejut,” katanya. “Jangan setengah hati, karena itu kunci dari lima paradigma baru Golkar. Jadi kalau Anda U, Ujo atau U.”
Ia juga berbicara tentang independensi partai dan simbol pohon beringin harus dilestarikan. Sebab, jika tidak diatasi, bisa menimbulkan dampak eksternal.
Katanya, “(Mereka harus mandiri) tapi mereka tidak mandiri, tapi karena anak-anak kecil sudah mandiri, saya biarkan saja. Tidak perlu dijelaskan contohnya. Banyak contohnya.”
Dia melanjutkan: Akbar Tan Jong berani dan berhasil menjuarai Kejuaraan Golkar 2004 hingga menit terakhir.
Ia juga mencatat, paradigma baru Golkar tercipta melalui proses perjuangan dan meditasi yang panjang. Oleh karena itu, tidak boleh dilakukan secara asal-asalan.
Ia menjelaskan, “Makanya Ojo yang main. Lambang Golkar (pohon beringin) itu proses meditasi yang dilakukan orang dewasa. Makanya Golkar ajaib sampai sekarang.”
Sebelumnya, Irlenga resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Irlanga mengumumkan pengunduran dirinya dalam rekaman video.
Irlange berkata: Atas nama Tuhan Yang Maha Esa dan atas petunjuk Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Pemimpin Partai Golkar dari Partai Rakyat Demokratik Iran.
Irlenga mengatakan, keputusan Golkar mundur dari kursi presiden bertujuan untuk menjaga integritas partai dan menjamin stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Ia menjelaskan, “Hal ini untuk menjaga keutuhan Partai Golkar guna menjamin stabilitas pergantian rezim yang akan terjadi dalam waktu dekat.”