Devi Karmawan Pamit ke Ibunya Beli Kopi Sebelum Dua Hari Kemudian Ditemukan Tewas dalam Toren

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Orang yang ditemukan tewas di menara air rumah warga di Pandak Aren, Tangsel, Senin (27/5/2024) telah diketahui bernama Devi Karmawan.

Seperti apa rupa pria berusia 27 tahun ini?

Hati warga Pondok Aren bakal terkaget-kaget, kemarin, ketika sesosok mayat ditemukan di menara air Sutrisno.

Tubuhnya rusak.

Misteri identitasnya akhirnya terungkap.

Devi Karmavan ternyata warga sekitar atau tetangga Sutrisno.

Ia berdomisili di Gang Simak, RT 03/RW 01, Pondok Aren, Tangsel.

Ibu Devi Darmiyati (55) dalam keterangannya mengatakan, Devi Karmawan baru berada di rumah dua hari sebelum kejadian atau Sabtu (25/5/2024).

Saat itu Devi Karmawan sedang istirahat untuk membeli kopi. Tapi dia tidak pernah kembali.

Kematian seorang dewi memang aneh

Ibu Devi, Karamwan Darmiyati (55) mengatakan, pihaknya merasa aneh dengan kematian putranya.

Darmiyati mengaku mendapat informasi dari salah satu putranya bahwa Devi Karamwan menderita pencekikan di lehernya.

Kakak Devi membawa jenazah adiknya ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diautopsi.

“Ada yang aneh di hati saya, anak ini dipukuli seperti ini,” kata Darmiati, dilansir Kompas.com, Selasa (28/5/2024).

Makanya yang lebih tua sampai sekarang belum pulang, minta “otopsi”, sepertinya dicekik, makanya sampai pagi baru pulang,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang diterima dari putranya, Darmiyati mengatakan Devi Karmawan dipukuli.

“Iya (ada tanda-tanda sesak nafas) tadi (adik Devi) Panggil, ‘Pulang saja,’ ‘Tidak, aku senang’,” kata Darmiati.

“Mengapa kematian ini terjadi karena listrik padam atau terbentur? Lalu seperti keluar, seperti disiram air,” imbuhnya.

Luka pencekikan di leher Devi merupakan bekas pencekikan akibat jebakan tali atau benda lain.

Sementara saat ditanya apakah ada pemotongan, Darmiati membenarkan tidak ada.

“Hmm, itu peniti, bukan seperti peniti, hanya ini (di leher), pencekikan. Entahlah, hanya lebam. Iya (terkena),” kata Darmiati.

Surat keterangan pemilik rumah tentang penemuan jenazah

Di sisi lain, Sutrisno (46) menduga jenazah tetangganya merupakan pria yang kabur dari patroli polisi pada Sabtu (25/5/2024).

Sutrisno bercerita, dirinya sedang bermain bulu tangkis di luar rumah pada Sabtu malam.

“Katanya itu penyerangan di kawasan Gang Savo (yang menjadi sasaran operasi), sehingga banyak orang yang ditangkap,” kata Sutrisno, Selasa.

“Itu (tubuh rusak, salah satu tersangka),” imbuhnya.

Sutrisno mengaku mengetahui penyerangan di Gang Savo dari petugas lingkungan hidup setempat setelah mengatakan ada mayat ditemukan di menara rumahnya.

“Iya ada, Pak RT juga ada bersamanya. Massa Jenot yang merupakan pengurus RT juga mendapat informasi mengenai penyerangan kemarin. Saya juga mendapat informasi mengenai hal ini dari pengelola lingkungan hidup,” kata Sutrisno.

Usai penemuan jenazah, Sutrisno mendapat laporan dari tetangganya yang mendengar suara gaduh pada Sabtu malam.

“Sebelum saya pulang dari bulu tangkis, di belakang rumah saya, kata Pak Yogi, kemarin saya mendengar orang dicekik, berkelahi, dan dicekik,” kata Sutrino.

Kronologi Penemuan Tubuh

Dalam pemberitaan TribunTangerang, Sutrisno mengaku awalnya khawatir karena air di rumahnya berbau mayat.

“Awalnya mereka khawatir airnya bau, ada kotoran, tentu bau sekali, pagi dan sore disuruh ke tower,” kata Sutrisno, Senin (27/5/2021). 2024 ). .

Melihat hal tersebut, Sutrisno bergegas turun dan langsung mengatakan bahwa jenazah telah ditemukan.

“Saya kira saya curiga karena bukan saya tersangka jenazahnya. Saya langsung turun, itu bukan cicak, ada tatonya, saya lihat telinganya,” kata Sutrisno.

Sejauh ini, polisi sedang mencari jenazah tersebut.

Sulit untuk menghindarinya, karena menara ini terletak di gang sempit.

Puluhan orang terus berdatangan, karena penasaran bagaimana cara melepaskan mereka saat jenazah ditemukan.

Akhirnya aparat berhasil mengeluarkan jenazah Devi Karamwan.

Jenazah langsung dimasukkan ke dalam karung dan dibawa ke ambulans.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *