Detik-detik Anak Menteri Keturunan Raja Tumbang, Dibopong, Tewas saat Eksekusi Ricuh di Restorannya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hukuman mati berujung petaka, nyawa Rasich Hanif (70) hilang.

Rasich Hanif adalah putra dari Radinal Mochter, putra Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Soeharto.

Ia merupakan wakil wali (Wawali) Kerajaan Galuh dan merupakan keturunan langsung Raja Galuh.

Peristiwa tersebut bermula pada Kamis (12/9/2024) saat beroperasinya restoran Silandak Barat, Silandak Barat, dan Kopi Silandak di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08//04 dan berlangsung ricuh.

Peristiwa itu terjadi setelah juru sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Astri Menu membacakan putusan yang ditandatangani ketua PN Jakarta Selatan.

Pemilik tanah Rashich Hanif (70) pun tak tinggal diam. Ia mencoba menjelaskan, tanah dan bangunan yang terletak tak jauh dari kediaman Anis Baswedan itu adalah miliknya.

Hal itu berdasarkan Sertifikat Properti Nomor 723/Silandak Barat atas namanya.

Selain itu, Akta Jual Beli No. C74/Cilandak/1996 tanggal 1 Mei 1996 telah ditandatangani di hadapan Notaris María Lidwina Indriani Sopozo SH, Pejabat Pemegang Hak Atas Tanah (PPAT).

Beliau mengatakan: “Tanah tersebut saya beli melalui ROYAH Bank BBD. Hal itu dikukuhkan dengan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 408/Pdt/G/1995/PN.JKT.SEL tanggal 3 Oktober 1996.” tangan

Meski keberatan dan meminta agar putusan ditunda, namun aksi tetap dilanjutkan oleh juru sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan petugas Polres Metro Jakarta Selatan.

Namun, di tengah adu mulut, seorang pria berpakaian santai mencoba mendobrak kunci pagar.

Rashi Hanif yang berada di depan juga mengalami luka-luka.

Tangan kanannya terluka terkena palu.

“Pak ini kejahatan pak, bapak-bapak lihat kekerasan ini,” teriak kuasa hukum Rasic Hanif, Tubagus Nurvan kepada anggota Polres Metro Jakarta Selatan.   Eksekusi berakhir dengan kekacauan

Namun di tengah kericuhan, sepuluh pria berpakaian kasual terlihat mencoba masuk melalui sisi lain pagar.

Puluhan pria dengan marah mendorong pagar kawat berduri tersebut

Anggota berbagai organisasi di balik pagar pun tak tinggal diam.

Menarik pagar tidak bisa dihindari

Meski berusaha keras, pada akhirnya para anggota ormas tersebut tidak bisa dihentikan.

Pagar yang menempel di tembok akhirnya putus.

Petugas polisi yang awalnya diam, akhirnya pergi.

Melalui pengeras suara, polisi menegaskan akan menindak pelaku kekerasan.

“Kami menangkap mereka yang melakukan kekerasan, kami memasukkan mereka ke penjara!” Kapolres Metro Jakarta Selatan Sampattar AKBP Witarsa ​​​​berteriak melalui pengeras suara.

Kapolsek Silandak Kompol Wahid yang hadir di lokasi kejadian pun ikut turun tangan.

Sebaliknya, Rasheed Hanif yang berada di tengah kerumunan berusaha bertahan.

Namun tubuh kurusnya tak mampu menahan tekanan puluhan pria yang berusaha memerasnya.

Rashich Hanif yang terjatuh akhirnya dijemput oleh juru sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Astri Menur.

Mereka membawanya masuk dan menyimpannya di teras restoran.

Tanpa banyak bergerak, lelaki tua itu sedang tertidur ketika pria-pria berpakaian puluhan jubah mulai memasuki teras restoran.

Begitu pula ketika sebuah truk berukuran besar menabrak pagar restoran dan merobohkannya.

Rasich Hanif dibawa ke rumah sakit dengan ambulans bersamaan dengan proses eksekusi.

Meninggalkan restorannya yang saat ini sedang dibongkar oleh juru sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kamis (12/9/2024) (ist/wartakota) Profil Rashid Hanif Radinal meninggal dunia usai mempertahankan restorannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

 

 

Artikel ini telah tayang di Warta Kotaliv.com dengan judul Jalan Lebak Buls C Silandak Berantakan, Eksekusi Rumah di Air Terjun Ujung Rasich Hanif. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *