TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kanker payudara menempati urutan pertama jumlah penyakit kanker tertinggi di Indonesia dan menjadi salah satu penyebab kematian utama.
Meluncurkan laman healthnegeriku.kemkes.go.id, Data Globokan tahun 2020 menunjukkan jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, jumlah korban tewas meningkat menjadi lebih dari 22 ribu orang.
Satu Langkah (Semangat Melawan Kanker) Perwakilan program Siloam, Dr. Vera Nevyta Tarigan, SpRad (K) PRP menekankan pentingnya pemeriksaan payudara secara berkala melalui metode sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dan sadani (pemeriksaan payudara klinis oleh dokter).
Wanita dapat melihat dan meraba payudaranya sendiri untuk mengetahui apakah ada perubahan pada ukuran payudara.
Pemeriksaan kesadaran ini juga dapat dilakukan saat mandi, dan air sabun memudahkan untuk meraba payudara.
Dengan cara ini, Anda bisa dengan cepat mengetahui apakah terdapat benjolan atau perubahan bentuk atau kelainan lain pada payudara, misalnya keluarnya cairan tidak normal dari puting susu.
Vera mengingatkan peserta yang menjalani Sadanis agar tidak takut memeriksakan kesehatan payudaranya untuk memastikan bebas tumor atau kanker.
Vera menyoroti hal ini dalam rangka memperingati Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia dan peringatan Hari Gerakan Solidaritas Unik ke-72. Bhayangkari Polda NTB bekerja sama dengan Seangkat Silom Program dan Remediy Medical Services melaksanakan skrining dini kanker payudara di Gedung Dharma Inggris Polda NTB pada 8-9 Oktober 2024 dengan peserta ratusan.
Senada, Ketua Daerah Bhayangkari NTB Santi Hadi Gunwan dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan acara tersebut sebagai langkah penting dalam upaya menurunkan angka kematian akibat kanker payudara melalui diagnosis dini.
“Pentingnya kewaspadaan terhadap deteksi dini untuk mencegah berkembangnya penyakit yang lebih serius,” kata Santi dalam keterangan yang diterima, Kamis (10/10/2024).
Pada kesempatan itu juga dilakukan skrining kanker payudara yang menyasar peserta dari Bhangkari Polda NTB, Kapolres NTB, Polwan Polda NTB, serta masyarakat sekitar.
Pada kesempatan kedua, perwakilan dari Pelayanan Kedokteran Kedokteran, Dr. Reza Maulana Syahputra, BMedSc (Hons), SH, MM, MARS yang juga tergabung dalam tim medis One Step program Siloam mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan jajaran Polda NTB serta seluruh pihak atas dukungannya. Semoga sukses dengan program ini.
“Saya berharap inisiatif ini bermanfaat dan menjadi amal jariyah bagi kita semua,” kata Reza.