Dermaga Apung Militer AS Sudah Rampung Dibangun, Diperkirakan Mulai Beroperasi Minggu Ini

Tribun

Seperti diketahui, terowongan terapung ini dibangun untuk memperlancar aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Pembangunan dermaga apung telah selesai awal bulan ini.

Pada Selasa (07/05/2024), Pentagon mengumumkan selesainya pembangunan barisan kemanusiaan yang akan beroperasi di dekat pantai Jalur Gaza, dikutip The Times of Israel.

Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan bendungan dan bendungan yang dibangun di pelabuhan Ashdod Israel “sedang menunggu untuk ditutup di lepas pantai Gaza,” lapor Aljazeera.

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita AP, pasukan AS diperkirakan akan menyelesaikan pergerakan mereka ke Jalur Gaza pada Rabu (15/5/2024) atau Kamis (16/5/2024).

Sebelumnya, militer AS menghentikan pembangunan terowongan karena kemungkinan terjadi angin kencang dan gelombang besar.

Menurut siaran pers Komando Pusat AS, kondisi cuaca tersebut menciptakan kondisi berbahaya bagi personel.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana untuk membangun penyeberangan sementara pada 7 April.

Hal itu dilakukan guna mengirimkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Menurut Wall Street Journal (WSJ), keputusan tersebut tampaknya terkait dengan peringatan PBB bahwa sebanyak 576.000 warga Gaza bisa menghadapi kelaparan.

Namun, Amerika Serikat mengatakan bahwa operasi pemindahan ke dasar gua akan berada di bawah kendali pasukan Israel, tetapi tidak di bawah kendali pasukan Amerika.

“Kami tidak berencana menjadikan operasi ini yang memerlukan pasukan AS di lapangan,” kata seorang pejabat AS, menurut Politico. Berita terkini perang antara Israel dan Hamas

Di sisi lain, pesawat tempur Israel menyerang sebuah sekolah di kamp pengungsi Nuseirat.

Sebelumnya, Israel mengebom sebuah bangunan perumahan di daerah tersebut, menewaskan 14 orang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa hampir 20 persen penduduk Gaza telah mengungsi dalam seminggu terakhir akibat operasi militer Israel.

Israel menanggapi serangan pasukannya di dekat Rafah yang menewaskan seorang pekerja PBB dan melukai lainnya, dengan mengatakan keduanya tewas di “zona perang aktif”.

Duta Besar Jerman untuk Israel Rudolf Dressler mengutuk serangan yang dilakukan aktivis sayap kanan Israel terhadap konvoi bantuan kemanusiaan dalam perjalanan ke Gaza.

Dia menggambarkan tindakan itu sebagai tindakan yang memalukan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *