Demo Pro-Palestina di AS, Polisi Tangkap 100 Mahasiswa yang Boikot Gedung

TRIBUNNEWS.COM – NYPD menggerebek kampus Universitas Columbia Selasa malam (30/4/2024) untuk mengusir mahasiswa yang menempati gedung tersebut.

Polisi setempat menempatkan sejumlah besar petugas di sekitar Hamilton Hall di Universitas Columbia atas permintaan universitas.

Mereka meminta pemerintah AS untuk menghentikan bantuan kepada Israel dan berhenti mendukung serangan Israel di Jalur Gaza.

Pada Selasa pagi, mahasiswa pro-Palestina memasuki Hamilton Hall dan memblokir pintu.

Mereka menggantungkan bendera Palestina di jendela rumah mereka dan mengutuk perang Israel di Jalur Gaza.

Dalam video yang diposting di media sosial, polisi terlihat mengejar para pengunjuk rasa dan menangkap beberapa dari mereka.

Video lain menunjukkan sebuah truk mendekati gedung.

Puluhan atau ratusan polisi anti huru hara memasuki kampus sekitar pukul 21.30 waktu setempat pada Selasa (30/4/2024).

Al Arabi melaporkan pada Rabu (1/5/2024): “Dalam misi ini unsur-unsur dibantu oleh kendaraan militer dengan meriam air.”

Polisi yang mengenakan helm dan perlengkapan antihuru-hara lainnya memasuki kampus, didukung oleh truk tangga.

Mereka naik ke salah satu jendela Hamilton Hall, tempat persembunyian pengunjuk rasa, pada Senin malam (29/4/2024).

Penggerebekan itu dilakukan atas permintaan administrasi Universitas Columbia.

Kerumunan orang berkumpul di luar universitas sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina!” dia berteriak.

Kerusuhan terjadi setelah mahasiswa yang berunjuk rasa tidak mau menghentikan aksinya karena pihak kampus tidak memenuhi tuntutan mereka.

Mereka meminta pemerintahannya untuk mengakhiri kerja sama akademis dengan universitas-universitas Israel dan menarik investasi di perusahaan-perusahaan yang mendukung pendudukan Israel di Palestina.

Gelombang protes yang berlangsung lebih dari dua minggu ini menyebar ke berbagai universitas di Amerika Serikat, termasuk universitas terkemuka seperti Harvard, George Washington, New York, Yale, Massachusetts Institute of Technology dan North Carolina. 100 siswa ditangkap

Dalam sebuah wawancara dengan media Amerika, sumber kepolisian mencatat bahwa lebih dari 100 orang ditangkap dalam penggerebekan tersebut.

Rektor Universitas Columbia Nemat Shafiq meminta polisi tetap berada di kampus hingga 17 Mei 2024.

Menurutnya, tindakan tersebut diambil untuk mencegah terulangnya tindakan serupa, seperti dilansir AFP.

Demonstrasi ini menyoroti peran pemerintah Amerika dalam mendukung Israel tanpa syarat dalam serangannya di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Jumlah korban

Israel melanjutkan serangannya ke Jalur Gaza, menewaskan 34.535 warga Palestina dan melukai 77.704 lainnya antara Sabtu (7/10/2024) hingga Rabu. tanah, lapor Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (10/7/2023).

Setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023, Israel memperkirakan Hamas masih menyandera sekitar 136 sandera di Jalur Gaza.

Pada saat yang sama, menurut laporan The Guardian pada bulan Desember 2023, terdapat lebih dari 8.000 warga Palestina di penjara Israel.

(Tribunnews.com/Unitha Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *