Demi Kalahkan AS, China Gelontorkan Rp 763,77 Triliun untuk Industri Semikonduktor

Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.

Bloomberg melaporkan bahwa rencana tersebut diusulkan oleh Presiden Xi Jinping untuk menantang dominasi industri kelistrikan AS di pasar global.

Sebuah laporan dari Tianyancha, sebuah situs berita online, menjelaskan:

Sebelum kebijakan ini diterapkan, banyak industri Tiongkok mengandalkan produk elektronik yang dikembangkan oleh perusahaan AS untuk mengembangkan berbagai jenis kecerdasan buatan (AI).

Namun baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden mulai memperketat peraturan dengan membatasi penjualan peralatan dan peralatan penting dari AS ke Tiongkok untuk menghambat pengembangan kecerdasan buatan.

Pemerintah AS juga melarang penerima hibah terlibat dalam penelitian dan pemberian lisensi teknologi dengan negara terkait.

Departemen Perdagangan AS tidak akan mencabut penghargaan federal kepada investor jika mereka terbukti melanggar aturan ini.

Menteri Perdagangan Gina Raimondo berkata: “Kita harus sangat berhati-hati agar dana ini tidak akan membantu Tiongkok memajukan kita.”

Meskipun pembatasan ini dapat memperlambat perdagangan AS-Tiongkok, Biden yakin tindakan tegas harus diambil untuk mencegah impor barang-barang buatan AS dari Tiongkok.

Ternyata pasca penerapan kebijakan tersebut, China dan perusahaan teknologi China mulai kesulitan mendapatkan bahan baku chip karena hampir 90 persen perusahaan bergantung pada produk Nvidia.

Khawatir bahwa ancaman tersebut akan berdampak negatif terhadap industri teknologi Tiongkok, pemerintah Beijing telah mulai mengeluarkan miliaran dolar untuk saluran transmisi tegangan tinggi (HBM) untuk mengurangi ketergantungan energi. pemasok.

Selain itu, Tiongkok sedang membangun jaringan perusahaan chip di sekitar perusahaan unggulan dalam negeri seperti Huawei, yang telah mulai berinovasi dalam pengembangan dan produksi chip canggih.

Kemudian CXMT, produsen chip DRAM di China, baru-baru ini memproduksi prototipe chip HBM.

CXMT memiliki kemitraan korporat dan secara rutin berkonsultasi dengan perusahaan semikonduktor di Korea Selatan dan Jepang untuk membeli peralatan untuk pengembangan HBM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *