TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 8 jenazah ditemukan di Kali Bekasi, belakang Masjid Ikhlas, Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Kecamatan Jati Asia, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9) pagi.
Menurut warga, Martino mengatakan ada delapan jenazah yang ditemukan di sungai tersebut.
Jenazah sudah dipindahkan ke pos.
“Awalnya satu (jenazah) dibawa ke posko, tapi satu lagi (jenazah ditemukan). Tadi pagi ada delapan,” kata Martino.
Ketua RW 08, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasah, Kota Bekasi, Jawa Barat, Tugimin juga mengatakan, sebelumnya warga RW 08 yang pergi ke Kali Bekasi dan menemukan jenazah tersebut. Setelah dicari ternyata banyak. Delapan mayat telah ditemukan sejauh ini.
“Mereka (beberapa jenazah yang ditemukan) sepertinya berasal dari desa yang sama karena banyak sepatunya yang mirip. Kebanyakan ditemukan di tengah sungai karena air sungainya rendah, kata Togemin.
Tugimin menduga jenazah tersebut berusia 30-40 tahun.
Kapolres Bekasi Kota, Kompol Dani Hamdani mengatakan, awalnya kedua saksi tersebut berjalan di dekat Masjid Al-Ikhlas di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasa, Kota Bekasi dan bertemu dengan perempuan warga Bili.
Mereka mencari kucing anggora yang hilang di Sungai Bekasi. Mereka menemukan mayat di sungai bekasi.
Setelah diselidiki, ditemukan ada mayat lain di sungai. Mereka melaporkannya ke Polsek Jatiasia dan Kormal ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Direktur Kantor SAR Jakarta dan Kepala Unit Gawat Darurat Agong Prambodo menambahkan, jenazah ditemukan di sekitar lokasi.
Petugas mulai melakukan penggusuran pada pukul 07.00 WIB. “Tidak ada kendala dalam proses pelarian ini karena kondisi air (sungai Bekasi) tidak dalam dan sulit. Namun, polisi harus berhati-hati saat mengeluarkan jenazah,” ujarnya Sahid Al Bahri (22) seseorang tenggelam di Sungai Bekasi pada Senin (1/11/2021) (Dokter Humas)
Kapolri Kompol Harry Wijatmuku di RS Polri, Karamat Jati, Jakarta Timur, Kepala Bidang Telaga Yandok RS Polri mengatakan, tujuh jenazah yang ditemukan di Sungai Bekai dalam kondisi membusuk.
Jadi, dari pemeriksaan pertama ketujuh jenazah tersebut memiliki ciri-ciri yang mirip, hampir identik, ada yang tenggelam di air, dan sudah mulai proses pembusukan, kata Harry.
Jadi, suhu airnya rendah, sehingga terjadi penguraian, jadi minimal 24 jam, jelasnya. Harry mengatakan timnya belum bisa memastikan apakah ada korban luka. Dia mengatakan, proses penyelidikan masih berlangsung.
Dia mengatakan, saat ini penyelidikan sedang berjalan.
Peristiwa konflik
Kapolres Bekasi Kota, Dani Hamdani mengungkapkan, kawasan Pondok Gede Permai (PGP) menjadi salah satu lokasi yang dilintasi aparat keamanan untuk mencegah konflik.
Patroli tersebut dipimpin anggota Polsek Perintis Presisi Bekasi.
Dani menjelaskan, aparat keamanan dibuat untuk menghentikan dan membubarkan dugaan penyerangan kelompok pemuda.
“Polisi keamanan menghentikan perkelahian yang kemudian dilakukan kelompok tersebut di sana,” kata Dani.
Saat ditanya Dani soal timnya mendapat kabar delapan orang terjatuh ke Kali Bekasi, Dani tak membantah.
“Informasi itu baru kami terima pagi ini. (Tapi) saat pertama kali mengetahui penyebab konflik, kami belum mendapat kabar apa-apa, (delapan jenazah ditemukan mengambang di air) baru pagi tadi,” kata salah satu saksi. menjelaskan.
Dani menegaskan, kabar yang diterimanya pada Sabtu, 21 September 2024 pagi, hanya bersifat kontroversi. Oleh karena itu, dia menjelaskan, pihaknya baru mendapat informasi mengenai delapan jenazah yang ditemukan di sungai Bekasi hari ini.
“(Sabtu pagi) laporan (diterima) kita hentikan perkelahian. Hari ini kita olah TKP pengambilan jenazah di Kalibekasi,” ujarnya.
Meski demikian, Dani mengaku masih mendalami apakah ada keterkaitan antara penemuan delapan jenazah di sungai Bekasi dengan pemberitaan konflik yang memecah belah pihaknya. Ia mengatakan timnya masih melakukan penyelidikan.
Namun masih kami dalami, termasuk banyak orang yang ditangkap pihak kepolisian setempat. Kini pengelolaannya dilimpahkan ke Polres Metro Bekasi Kota, ujarnya. (Jaringan Tribune/ren/nas/wly)