Deklarasi SMURP Dorong Kebangkitan Produk Nasional, Setop Gunakan Produk Terafiliasi Israel

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam perayaan Hari Kebangkitan Nasional, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat Palestina (SMURP) mengumumkan penggantian materi terkait Israel untuk mendukung pemulihan produk dalam negeri. .

Koordinator nasional SMURP Imam Budi Mansyur menilai kualitas produk nasional mampu bersaing dengan produk afiliasi Israel. Ia berharap Hari Kebangkitan Nasional menjadi titik awal kebangkitan produk nasional.

“Masa kebangkitan nasional saat ini harus menjadi momentum kebangkitan produk nasional. “Kami juga yakin upaya menghidupkan kembali produk nasional ini bisa dimulai dengan mengganti produk-produk terkait Israel atau produk genosida,” kata Koordinator Nasional SMURP, Imam Budi Mansyur dalam pidatonya di luar Istana Negara, Senin (20/5/2021). 2024).

Imam Budi Mansyur juga meyakini masyarakat Indonesia sadar bahwa kini banyak produk dalam negeri yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk luar negeri, khususnya yang berkaitan dengan Israel.

“Saya yakin semua orang sadar bahwa produk dalam negeri kita banyak yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk-produk terkait Israel. Ini bisa menjadi acuan dan model kebangkitan produk dalam negeri,” tegasnya.

Imam juga menegaskan, semangat pertukaran atau pertukaran produk juga dilatarbelakangi oleh solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina yang terus menderita akibat kejahatan Israel.

“Selain sebagai negara yang memiliki ikatan sejarah yang kuat, kewajiban konstitusional Indonesia mengharuskan Indonesia untuk melindungi Palestina. Gerakan SMURP mendorong masyarakat untuk beralih dari produk terkait Israel ke produk dalam negeri.

Mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri

Secara keseluruhan, Imam meyakini dengan mengganti penggunaan produk-produk terkait Israel, ketergantungan dan impor produk luar negeri juga dapat dikurangi. Mantan aktivis HMI ini menilai masa kebangkitan produk nasional Indonesia tinggal selangkah lagi.

“Motivasi kami tentu saja untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri terkait Israel. Selain itu, dalam 6 bulan terakhir (mengacu pada data) terjadi upaya besar untuk menggunakan materi yang mendukung genosida. insentif untuk mendorong pemulihan produk nasional,” ujarnya. 

Imam juga menjelaskan, SMURP sendiri mengusulkan model advokasi permasalahan Palestina, seperti yang sedang terjadi di luar negeri saat ini. Misalnya dengan mendirikan Kamp Solidaritas Palestina untuk memperkuat kekuatan kelompok mahasiswa dalam solidaritas terhadap isu Palestina.

SMURP juga meminta pemerintah Indonesia mengambil langkah nyata untuk menghentikan kejahatan Israel dan mencapai perdamaian di Timur Tengah.

“SMURP ingin fokus pada penguatan mahasiswa dan akademisi yang pro-Palestina. Ada sekitar 10 kampus di Jakarta yang memilih mengikuti Kamp Solidaritas Palestina. “SMURP ingin menjadi bagian dari rangkaian protes global untuk perjuangan Palestina,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *