Jurnalis Tribunnews.com Agman Ibrahim melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Fraksi Demokrat DĽR Dede Yusuf Mikan Effendi menolak dicalonkan sebagai kepala daerah pada Pilkada 2024 saat ini.
Alasan penolakan pencalonan Ded Yusuf karena syarat pencalonan di pilkada adalah anggota DĽR RI harus mengundurkan diri.
Sebenarnya nama saya sempat diusulkan di beberapa Pilkada, DKI, dan Jawa Barat. Tapi kemarin, hasil komisi kedua dengan KPU menyatakan calon legislatif terpilih harus mengundurkan diri, kata Dede Yusuf saat ditemui Kompleks Parlemen di Senyan. , Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Dengan kata lain, kata Dede, ia harus mengundurkan diri sebanyak dua kali sebagai anggota DĽR RI.
Pertama, dia menyatakan harus mundur dari jabatan Wakil Ketua Komisi X DPR RI.
Kedua, Dede Yusuf juga harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai calon legislatif terpilih DPRRI masa jabatan 2024-2029.
“Setelah itu semuanya hilang. Makanya menurutku mungkin ada orang yang lebih baik dariku.” Dia berkata.
“Dalam situasi seperti ini, tidak, itu bukan pilihan yang baik atau menguntungkan bagi saya,” lanjutnya.
Dede menambahkan, partainya telah menyerahkan kader demokrasi lainnya untuk bertarung di Pilkada 2024 mendatang.
Dede Yusuf baru memutuskan menjadi anggota DPRI.
“Partai pasti akan merekomendasikan calon dan kader terbaiknya, saya termasuk yang direkomendasikan, tapi saya juga harus paham bahwa saya semua akan mundur, kalau semua mundur, kita masuk wilayah seperti itu. Di mana kita tidak yakin.” ” tutupnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat menyatakan telah menyiapkan nama Dede Yusuf untuk maju di Palakada Jakarta 2024.
Dede Yusuf merupakan kader Partai Demokrat.
Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis (BACOMSTRA) sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat Herzaka, mengatakan pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan berbagai parpol untuk melihat potensi Dede Yusuf.
“Dada Youssef ya iya tentu kami komunikasikan, tentu terus komunikasi dengan siapa pun. Tapi kami masih melihat situasinya. Kami ingin mengumumkannya kepada publik,” kata Herzaki, Jumat (4/8). ) /19/2024).
Dia mengatakan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat 2008-2013 itu mampu memimpin Jakarta.
Salah satunya, Ayah Yusuf, memiliki hasil yang bagus dan kesetiaan yang tinggi.
“Sebesar apa pun potensi yang dimiliki Kong Dad, setiap kader yang kita perkenalkan ke masyarakat pasti punya potensi. Misalnya dia punya salah satu daerah pemilihan terbesar di Jawa Barat,” ujarnya.
“Terus popularitasnya tinggi, rekornya bagus, loyalitasnya bagus. Begitulah,” lanjut Herzaki.
Namun, Herzaki mengatakan partainya belum melihat situasi politik ke depan dan dinamika Pilgub DKI Jakarta.
Pasalnya, perebutan kursi nomor satu di Daerah Istimewa Provinsi DKI Jakarta terus berlangsung dan sulit diprediksi.
“Nanti kita lihat, beberapa hari ke depan kita hati-hati apa hasil surveinya, lalu momentumnya apa, kita lihat siapa yang unggul,” ujarnya.
Dalam konteks ini, menurut Herzky, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan parpol lain.
Tak hanya itu, Partai Demokrat juga akan mencoba melakukan survei untuk mengetahui potensi Akta tersebut ke depan.
“Iya banyak nama-nama yang kita diskusikan di antara kita sendiri, di antara teman-teman, hasil survei, kita di mana, rencananya siapa? Jadi diskusi seperti itu, di banyak daerah, di pusat dan daerah.” kata Herzaki.