Daycare Wensen School Kini Tutup Imbas Pemilik Aniaya 2 Balita, Ini Kata Dinas Pendidikan Kota Depok

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- Sekolah Penitipan Anak Vincent di Kawasan Harjamukti, Simangis, Kota Depok ditutup karena diduga melakukan penganiayaan terhadap dua balita yang dilakukan pemilik yayasan Meita Irianti.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok Sutarno menjelaskan, Sekolah Venzen memiliki izin sebagai satuan pendidikan PAUD.

Ketika satuan pendidikan sudah berizin, otomatis lembaga pendidikan tutup jika tidak ada kegiatan belajar mengajar.

“Dalam perizinan satuan pendidikan hanya ada pembukaan dan penutupan,” kata Sutarno saat ditemui di Beja, Senin (8/5/2024).

“Buka bila memenuhi syarat dan mendapat izin dari dinas perizinan, dan tutup bila kegiatan sudah selesai yang sebelumnya dikatakan tutup,” lanjutnya.

Sutarno mengatakan, sekolah Venson menutup kasus tersebut setelah kasus penganiayaan yang tidak terselesaikan mengakibatkan tidak adanya kegiatan belajar mengajar.

Meski perizinan masih aktif sebagai satuan pembelajaran, namun statusnya otomatis tertutup karena tidak ada kegiatan pembelajaran.

“Untuk menutupnya kita punya sistem sendiri, kita punya perwal (keputusan walikota) untuk membatalkan izin yang sudah dikeluarkan, atas dasar itu satuan pendidikan tidak ada usahanya atau harus tutup,” ujarnya. .

Sutarno menambahkan, sistem penutupan sekolah Venzen berlaku di seluruh satuan pendidikan.

Apabila Dinas Pendidikan Kota Depok mendapat informasi bahwa lembaga pendidikan tersebut tidak memenuhi persyaratan operasional, maka hal tersebut dapat diartikan sebagai penghentian. Alasan Pemilik Tempat Penitipan Anak Meita Irianti Menganiaya Dua Balita: Disebut Korban Tidak Taat dan Panik

Pemilik Venson School dan parent influencer Meita Irianti mengaku dianiaya dan dianiaya oleh dua balita yang dititipkan orang tuanya ke sana.

Maito mengatakan, kedua anaknya yang berusia dua tahun sembilan bulan itu nakal dan sering menangis. Informasi tersebut disampaikan Kapolres Metro Depok Kompol Arya Perdana.

“Ada keterangan bahwa yang bersangkutan sedang marah kepada anak-anak yaitu anak pertama berumur 2 tahun dan orang tuanya memberitahukan hal tersebut kepada kami karena menurutnya dia nakal yaitu marah dan melakukan kekerasan terhadap anak tersebut. anak,” Kompol Arya seperti dikutip Tribun Jakarta. .com dari Youtube TV One pada Jumat (2/8/2024).

Korban kedua yang berusia 9 bulan kemudian dianiaya hingga merasa cemas dan sering menangis.

Jadi anaknya juga dianiaya, jadi alasannya masih sama, kata Kompol Arya. Polisi memeriksa 3 orang saksi

Arya menceritakan, Jumat (8/2/2004) timnya mencari tiga guru yang bekerja di Venson School.

Hasilnya, tiga orang saksi mengaku Meita Irianti hadir di TKP. Mereka mengetahui pelecehan tersebut melalui rekaman CCTV.

“Nah, dari awal kami mendapat tiga CCTV di waktu yang berbeda, jadi kami curiga ada korban lain di luar sana,” ujarnya.

Kompol Arya mengaku pihaknya kesulitan mendapatkan rekaman CCTV tersebut saat pencabulan terjadi sebulan lalu. Pasalnya, rekaman CCTV telah dihapus.

Jadi polisi masih mengandalkan tiga barang bukti CCTV yang ada.

“Saksi-saksi ini tidak ada yang melihat langsung, dua orang guru baru dan satu orang guru lama, sehingga mereka tidak tahu kalau ada kekerasan terhadap anak-anak, mereka hanya tahu dari CCTV,” imbuh Kompol Arya.

Combes Arya mengaku bertindak sendirian saat melakukan kekerasan brutal terhadap anak tersebut. Tindakan brutal guru TK agar guru lain tidak mengetahuinya.

Selain itu, Kompol Arya Perdana mengungkapkan, sejauh ini baru dua orang tua korban yang melaporkan kasus tersebut.

Namun berdasarkan keterangan saksi, 10 anak dikirim ke taman kanak-kanak. Polisi sedang menyelidiki identitas 10 anak tersebut.

Kompol Arya mengatakan orang tua anak-anak yang dititipkan tersebut akan diperiksa.

“Mungkin ada tanda-tanda anak menunjukkan kepada orang tuanya bahwa dirinya pernah mengalami kekerasan atau anak pernah mengalami gejala kekerasan,” ujarnya.

Penulis: M. Rifqi Ibnu Masi

Artikel ini sebagian tayang di Tribundepok.com Tempat Penitipan Anak Sekolah Venson Ditutup Akibat Penganiayaan Balita, Begini Penjelasan Dinas Pendidikan Kota Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *