TRIBUNNEWS.COM – Data dan fakta MotoGP Austria 2024 tidak menunjukkan sinergi antara Ducati dan Marc Marquez. Red Bull Ring meninggalkan catatan menyedihkan bagi Marc Marquez, namun mengesankan bagi perusahaan Bologna.
MotoGP Austria 2024 akan dipertandingkan di Red Bull Ring, Spielberg, Jumat (16/8) hingga Minggu (18/8).
Fokusnya tertuju pada pebalap Ducati yang mendominasi perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024 sejak awal musim.
Francesco ‘Pecco’ Bagnaia difavoritkan mendominasi MotoGP Austria musim ini. Pembalap Gresini Ducati Racing Marc Marquez (kiri depan) saat latihan pembukaan balapan MotoGP Catalunya 2024 di Circuit de Barcelona Catalunya, Minggu (26/5/2024). (Instagram @simonpattersonphoto)
Tercatat kendaraan Domizia Castagnini berhasil memenangi dua balapan terakhir MotoGP di Red Bull Ring pada edisi 2022 dan 2023. Artinya, jika Bagnaia mampu menyelesaikan balapan pertama MotoGP Austria 2024, maka FB1 akan meraih kemenangan besar. .
Rider yang mengidolakan klub Liga Italia, Juventus ini memiliki beberapa rekor seperti kemenangan terbanyak di GP Austria musim 4-Tak bersama Andrea Dovizioso.
Dovi dan Pecco mencatatkan dua kemenangan. Jika Pecco naik podium utama, maka juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 itu akan menjadi pebalap pertama yang mencetak hat-trick kemenangan di Red Bull Ring.
Padahal, balapan MotoGP musim Red Bull Stroke 4 baru dimulai pada tahun 2016.
Data yang menunjukkan Ducati bakal mendominasi sirkuit sepanjang 4,3 km itu sudah ada sejak 2016. Bahkan, dari 8 balapan MotoGP Austria, pabrikan asal Italia itu sudah menang sebanyak 7 kali, dan yang kedua menjadi milik KTM milik Brad Binder.
4 pebalap Ducati berbeda yang pernah menjuarai MotoGP Austria adalah Andrea Iannone (2016), Andrea Dovizioso (2017), Jorge Lorenzo (2018), Andrea Dovizioso (2019, 2020), dan Pecco Bagnaia (2022, 2023).
Sudah menjadi kebiasaan jika 8 pebalap Ducati di grid MotoGP 2024 termasuk yang difavoritkan memenangkan balapan di Red Bull Ring.
Lalu bagaimana dengan Marc Marquez? apakah kamu membaca
Jawabannya ada, karena karya Alien Son menunjukkan tingkat kemajuan tertentu, meski ia belum kembali ke ‘latar industri’ dalam mengendarai kuda besinya.
Namun, MM93 memiliki catatan yang bertentangan dengan pabrikan yang memasok sepeda tersebut. Jika Ducati mendominasi, maka Marquez akan mendapat kutukan di GP Austria.
Pasalnya sejak debutnya di kelas satu musim 2013, Marquez belum pernah memenangi balapan di Red Bull Ring.
Performa terbaik Marc Marquez di GP Austria terjadi pada musim 2019, saat ia finis kedua di belakang Andrea Dovizioso.
Sadar rekor tersebut berbanding terbalik dengan pabrikan Ducati, Marquez memilih merenungkan dirinya untuk balapan akhir pekan depan. Pacar Gemma Pinto itu tak mengincar podium, meski sudah lebih dari 1.000 hari ia finis di depan.
“Akan sulit (balapan) di Austria,” kata Marc Marquez dikutip dari laman Paddock-GP.
Juara dunia MotoGP 6 kali itu bahkan tak berani mengincar polesitter yang start terdepan di balapan. Secara taktis, MM93 start dari baris kedua sangat bagus.
Tapi tujuan kami adalah finis di 4 besar, 5 besar, tambah Marquez.
“Dan kalau bisa, perjuangkan podium seperti yang kita lakukan di balapan lain,” ujarnya.
Namun, Marquez tetaplah Marquez. Putra Alien ini masih menjadi pebalap terbaik di MotoGP, dan kemenangan di Grand Prix Austria mustahil baginya.
Patut dilihat bagaimana MM93 dapat mengakhiri “kutukan Red Bull Ring”, sekaligus mencegah Pecco Bagnaia mempercantik CV-nya sebagai pemain pertama yang mencetak hat-trick di Austria.
(Tribunnews.com/Giri)