Laporan reporter Tribunnews.com Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Staf khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati memastikan data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang bocor di dark web berasal dari tahun 2022.
“Setelah dicek catatan lama dan kejadian tahun 2022, tidak ada yang relevan dengan keadaan saat ini,” kata Adita saat dihubungi Tribunnews, Jumat (28/06/2024).
Adita mengatakan, informasi mengenai data tersebut berasal dari pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJU).
Ia juga mengatakan, Kementerian Perhubungan menggelar pertemuan dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dan Direktorat Kelaikan Udara dan Operasional Udara (DKPPU). Alhasil, data yang dipublikasikan di dark web merupakan data lama.
“Setelah ditelaah lebih lanjut oleh tim DKPPU, struktur data yang dipublikasikan di forum pelanggaran tersebut berbeda dengan saat ini, karena ketika terjadi peristiwa luar biasa di Internet oleh BSSN pada bulan September 2022, Pusdatin langsung melakukan penyelidikan khusus dan membuat VA. di .DKPPU,” ujarnya.
“Hasil VA (instalasi) ada 97 soal dan dipantau oleh tim IT DKPPU,” imbuhnya.
Awalnya informasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dimuat ulang di dark web. Artikel @FalconFeedsio menyebutkan telah terjadi pembobolan data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia.
“Seorang anggota BreachForums memposting tentang pelanggaran data besar-besaran yang melibatkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia. Mohon konfirmasi keaslian informasi ini,” tulis akun @FalcinFeedsio, Jumat.
Sebagai referensi, ini adalah kedua kalinya Departemen Perhubungan membocorkan data tersebut setelah pertama kali terkena ransomware dan dijual di web gelap dengan harga antara $1.000 dan $7.000.