Dari Lipstik Merah, Moza Pramita Berbagi Kisah Tentang Dewi Motik Lewat Sebuah Buku

Reporter Tribunnews.com Rina Ayu melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Devi Motik Pramono (Daemono) genap berusia 75 tahun pada 10 Mei 2024.

Devi Motik mendapat kado spesial ulang tahun dari kedua anaknya Moja Pramita Pramono dan Adimaj Prarejeki Pramono berupa galeri dan buku berjudul 75 Demono Inspirations.

Buku tersebut ditulis oleh Reda Gaudiamo dengan gaya sudut pandang anak-anak tentang ibu dan merupakan hasil perbincangan penulis dengan Moza dan Adamez tentang kehidupan Demono.

Diakui Moza, isi buku ini merupakan kumpulan cerita dari diary ibu dan diary pribadinya yang rutin ditulis Devi Motik sejak usia dua belas tahun.

“Buku ini memuat cerita dan pengalaman hidup yang penuh dengan kisah menarik dan inspiratif,” kata Moza di Jakarta, Rabu (5/8/2024).

Putri sulung Devi Motik membagikan sebagian dari buku setebal 184 halaman itu.

“Salah satu topiknya tentang lipstik, ‘Si Lipstik Merah’. Saya perhatikan ibu aktif di pagi, siang, sore, dan malam hari, selalu tampil segar karena selalu memakai lipstik merah,” ujarnya.

Berlokasi di Jalan Surabaya Menteng, Jakarta Pusat, galeri ini memiliki tiga ruang pameran dan menampilkan perjalanan Demono dari kecil hingga saat ini.

Devi Motik dikenal sebagai seniman, penyair, dan pengusaha.

Ingat, Dewi Motik selalu mendokumentasikan perjalanan karirnya melalui agenda harian, foto, dan koleksi benda.

Ia banyak menyimpan catatan baik berupa catatan pribadi, foto maupun korespondensi serta memorabilia dari masa mudanya hingga saat ini.

Wanita asal Palembang ini juga menyimpan koleksi pribadi seperti buku, lukisan, dan pakaian khas Indonesia.

Ruang ketiga lebih mencerminkan kepribadian Demono sebagai perempuan Indonesia yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi mendatang.

“Ruang ini juga merupakan cerminan ruangan privat, dengan lipstik merah dan parfum melati selalu tersedia di meja rias,” kata Devi Motik.

Ia mengaku tidak mengoleksi barang-barang bermerek. Hanya ada hal-hal berharga dalam hidup.

Koleksi Galeri Demono dibuka pada 8 Mei dan mencakup banyak koleksi pribadi berupa buku harian, surat pribadi, foto, lukisan, dan sastra Indonesia dari debutnya di dunia seni, pendidikan, dan kewirausahaan.

Koleksi galerinya juga mencakup karya-karya empu besar Indonesia, seperti potret diri Demono karya Basuki Abdullah dan koleksi sastra Indonesia karya Ivan Tirta.

Sementara koleksi lukisan karya empu lainnya seperti Jeihan, Antonio Blanco, Koempoel Sujatno, Maria Tjui dan I Nyoman Merta juga akan mengisi koleksi Galeri Demono dalam waktu dekat.

Byaku interaktif berdasarkan sinopsis majalah Devi Motik Pramono ini berhasil terjual sebanyak 1.500 buku di hari pertama penjualannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *