TRIBUNNEWS.COM – Meski konsumsi gula sudah lama diketahui berbahaya bagi kesehatan, namun banyak orang yang belum menyadari betapa besar dampaknya bagi tubuh.
Gula tidak hanya berdampak pada tubuh secara fisik, tetapi juga berdampak pada organ vital seperti otak dan jantung.
Selain itu, pola makan tinggi gula juga erat kaitannya dengan kesehatan mental dan psikologis seseorang. Ilustrasi – gula (Khusus)
Mengutip dari situs kesehatan WebMD, berikut beberapa dampak negatif konsumsi gula berlebihan yang patut Anda waspadai:
1. Dampak pada Otak
Saat Anda mengonsumsi gula, otak melepaskan dopamin, zat kimia yang memberikan perasaan senang.
Makanan alami seperti buah-buahan dan sayuran tidak memicu pelepasan dopamin dalam jumlah besar, sehingga otak Anda cenderung “membutuhkan” lebih banyak gula untuk mendapatkan rasa yang sama.
Itulah sebabnya kebiasaan mengonsumsi makanan manis sulit dihentikan karena tubuh mulai bergantung pada gula untuk merasa bahagia.
2. Pengaruh terhadap Suasana Hati
Terkadang, mengonsumsi permen atau kue dapat memberikan dorongan energi secara cepat (kadar gula tinggi) akibat kenaikan kadar gula darah secara tiba-tiba.
Namun, ketika kadar gula darah mulai turun dan tubuh Anda menyerap gula, Anda mungkin merasa gelisah, cemas, atau bahkan lelah (sugar crash).
Jika konsumsi gula berlebihan dilakukan secara rutin, dampaknya terhadap mood bisa lebih serius.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi pada orang dewasa. Gula pasir (flicker.com/iowaug)
3. Kerusakan gigi
Bakteri penyebab gigi berlubang sangat menyukai gula yang menempel di mulut setelah makan sesuatu yang manis.
Itu sebabnya konsumsi gula kerap dikaitkan dengan risiko kerusakan gigi.
Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan penumpukan plak dan memperburuk masalah kesehatan gigi secara keseluruhan.
4. Nyeri Sendi
Kelebihan gula tidak hanya berbahaya bagi kesehatan gigi dan otak, tapi juga bisa menyebabkan peradangan pada tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat memperburuk nyeri sendi, termasuk meningkatkan risiko rheumatoid arthritis.
Mengurangi asupan gula dapat membantu mengatasi gejala-gejala ini dan menjaga kesehatan sendi.
(tribunhealth.com)