Dalam Sebulan, IDF Bunuh 1.500 Warga Palestina di Gaza Utara, Israel Terus Gempur Habis-habisan

TRIBUNNEWS.COM – Dalam waktu kurang dari sebulan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membunuh lebih dari 1.500 warga Palestina di Gaza utara.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan operasi militer Israel di Gaza utara adalah yang paling mematikan dalam sebulan.

“Pasukan Israel membunuh lebih dari 1.500 warga Palestina dalam operasi militer di Jalur Gaza utara,” lapor Middle East Monitor, mengutip Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Munir al-Bursh.

“Tentara terus melakukan pembantaian di Gaza utara, menargetkan tempat penampungan dan warga sipil, yang menyebabkan kematian di tengah sistem layanan kesehatan yang tegang,” katanya.

Sementara itu, rumah sakit di utara kota Beit Lahia dikatakan hampir terhenti karena keterbatasan sumber daya.

Hal ini menyusul serangan mematikan Israel di wilayah tersebut.

Sejak bulan lalu, militer Israel telah melakukan serangan mematikan di Jalur Gaza utara, dan menuduhnya mengganggu Hamas.

Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan mengusir paksa warganya. Korban terakhir di Gaza

11 warga Palestina tewas di Gaza dalam serangan terbaru Israel pada Kamis (7/11/2024).

Dua warga Palestina, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan Israel terhadap keluarga Al-Sana di kamp pengungsi Nuserrat di Gaza tengah, lapor koresponden Anadolu, mengutip sumber medis.

Setidaknya empat warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang menargetkan pertemuan sipil di dekat stadion Palestina di sebelah barat Kota Gaza, kata para saksi mata.

Sementara itu, televisi lokal Al-Aqsa melaporkan bahwa serangan pesawat tak berawak Israel terhadap kerumunan orang di dekat masjid Haifa di provinsi selatan Tel al-Satar menewaskan lima warga Palestina. AS mengerahkan pesawat tempur ke Timur Tengah

Setelah B-52 Stratofortress dikirim ke Amerika Serikat, Amerika Serikat mengerahkan kembali angkatan udaranya ke Timur Tengah.

Amerika Serikat mengirim jet tempur F-15 ke Timur Tengah pada hari Kamis setelah Washington mengumumkan akan mengerahkan aset tambahan ke wilayah tersebut sebagai peringatan kepada Iran.

“Hari ini, jet tempur F-15E Strike Eagle Angkatan Udara AS dari Batalyon Tempur Inggris RAF Lakenheath ke-492 tiba di Komando Pusat AS,” kata Al Arabia seperti dikutip.

Pada tanggal 1 November, Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka mengirim pesawat pengebom, jet tempur, rudal anti-kapal, dan kapal perusak ke Timur Tengah.

“Jika Iran, mitra atau proksinya menargetkan personel atau kepentingan AS di kawasan saat ini, AS akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami,” kata juru bicara Pentagon Jenderal Pat Ryder.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *