TRIBUNNEVS.COM – Wasit asal Prancis Francois Lexier menjadi sorotan usai mengambil keputusan kontroversial pada laga Indonesia melawan Guinea, Kamis (09/05/2024).
Pada laga play-off perebutan tiket Olimpiade Paris 2024, keputusan wasit Franco Lexier dinilai berat sebelah dan merugikan timnas Indonesia U23.
Pemain berusia 35 tahun itu memimpin pertandingan di Stade Pierre Pibarou saat Garuda Muda kalah 0-1 dari Guinea.
Satu-satunya gol Guinea yang dicetak Ilays Moriba dari titik penalti pada menit ke-28 menjadi sorotan dengan Letxier sebagai sasaran utama. Gelandang Indonesia (6) Ivar Jenner (kiri) berebut bola dengan bek Guinea Madiou Keita (13), tengah pada pertandingan play-off pra-Olimpiade antara Indonesia dan Guinea untuk memperebutkan tempat terakhir di turnamen sepak bola putra Olimpiade Paris 2024, di Clairefontaine-en-Ivelines, selatan Paris, 9 Mei 2024. (Miguel MEDINA / AFP) (AFP/MIGUEL MEDINA)
Selain hukuman supranatural terhadap Guinea, François Lexier juga melakukan beberapa keputusan kontroversial yang merugikan timnas Indonesia.
Lantas apa saja keputusan aneh wasit asal Prancis pada laga Timnas Indonesia melawan Guinea? Di bawah ini ulasan Tribunev. 1. Memberikan hukuman yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Guinea
Pada menit ke-27, Timnas U23 Indonesia mendapat hadiah penalti setelah Witan Sulaeman dinilai menjatuhkan salah satu pemain Guinea di kotak penalti.
Yakni, dalam tayangan ulang terlihat jelas pelanggaran Vitani tercipta di luar kotak penalti.
Faktanya, ada protes di televisi dari pelatih Indonesia U23 Shin Tae-yong, yang mengatakan pelanggaran tersebut di luar batas untuk 12 operan.
“Keluar keluar!” Shin Tae-jong berteriak memprotes.
Namun, Francois Lexier mengabaikan protes tersebut dan kembali memberikan penalti kepada Guinea.
Penalti ini kemudian dimanfaatkan dengan sempurna oleh Ilaik Moriba.
Tendangan penalti mantan pemain Barcelona U21 itu dengan mudah ditandukkan ke gawang timnas Indonesia, dan berhasil diselamatkan oleh Hernando Ari. 2. Jadi, hukuman kedua untuk Devangga
Keputusan kontroversial kembali diambil wasit Francois Lexier pada menit ke-74.
Dia menghadiahkan penalti kepada Guinea setelah bek Indonesia Alfeandra Devang dinilai melakukan pelanggaran terhadap striker Guinea Algasim Bah.
Padahal, jika dilihat tayangan ulangnya, tembakan Alpheander Devangga terlihat mengarah ke bola.
Namun, wasit memberikan hadiah penalti kepada Guinea.
Untungnya, Algasim Bah mengeksekusi penalti untuk Hernand di tiang kanan dan gagal mengkonversinya. 3. Kartu merah Shin Tae-iong
Keputusan kontroversial lainnya yang diambil Francois Lexier adalah ketika ia mengesampingkan Shin Tae-Yong.
Lexier memberi kartu merah pada Shin Tae-jong karena memprotes penalti kedua yang diberikan terhadap Guinea.
Alhasil, Shin Tae-jong tak diperbolehkan memimpin permainan di 10 menit terakhir pertandingan.
Padahal, jika Shin Tae-yong dibiarkan memimpin dari sisi lain, kondisinya mungkin akan berbeda.
Shin Tae-yong akhirnya menjadi wasit sisa pertandingan dari bangku penonton.
Akibat kekalahan tersebut, Timnas U23 Indonesia dipastikan gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.
(Tribunevs.com/Hafidh Rizki Pratama)