Daftar Kebakaran Kilang Minyak Pertamina, di Balikpapan Sudah 3 Kali

TRIBUNNEWS.COM, – Kilang Minyak Balikpapan menambah rentetan kebakaran di Kilang Minyak Pertamina pada Sabtu (25/05/2024).

Diketahui, kilang minyak Balikpapan terbakar sebanyak dua kali pada tahun yang sama, tepatnya pada tahun 2022.

Pertama, kebakaran terjadi pada Jumat (3 April 2022) sekitar pukul 10.30 Wita.

Kebakaran kilang saat itu disebabkan oleh semburan api pada pipa inlet hydrocracker finfa cooler B di Balikpapan, Refinery Unit (RU).

“Terjadi kebakaran di pintu masuk pipa air B 5, alhamdulillah api berhasil dipadamkan, dan saat ini sedang dilakukan proses pendinginan dan investigasi,” kata Joko Priono, Direktur Utama PT Kelang Pertamina Internasional. , Jumat (3 April 2022).

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 15 Mei 2022, kebakaran kembali terjadi di kilang minyak Balykpapan.

Peristiwa tersebut mengakibatkan satu pekerja meninggal dunia.

Enam pekerja berada di lokasi kebakaran saat itu.

Tiga dari enam pekerja mengalami luka bakar dan dua lainnya terkena panas api akibat bahan yang terbakar.

Ledakan yang terdengar dalam radius 2 km terdengar sekitar pukul 10.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA).

Asap hitam kemudian mengepul dari kilang Pertamina di selatan kota. Pertamina mengatakan asap tersebut berasal dari Unit 5 kompleks hydroskimming pabrik tersebut.

Unit ini memproduksi atau mengolah bahan baku produk bensin (Pertalit dan Pertamax).

Sekitar satu jam kemudian, sekitar pukul 11.30 Wita, api berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran kilang.

Berikut daftar kebakaran kilang Pertamina:

1. Kilang Minyak Balong

Kebakaran terjadi di Kilang Pertamina RU VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat pada pagi hari, 29 Maret 2021.

Kebakaran kilang minyak menimbulkan kepanikan masyarakat di sekitar kilang.

Api baru bisa dipadamkan dua hari kemudian.

Kebakaran dilaporkan terjadi pada tangki T301 di Kilang Balon yang melayani Balongan, Chicampek, dan Plumpang.

Sebanyak 72 tangki milik Kilang dengan total kapasitas 1,35 juta kiloliter (CL), dimana 4 diantaranya berkapasitas 100.000 CL atau sekitar 7 persen dari kapasitas penyimpanan di Kilang Balongan, terkena dampak peristiwa tersebut.

Sekitar 20 orang tewas dalam kebakaran kilang Pertamina RU VI di Balongan, Indonesia.

5 diantaranya mengalami luka bakar parah.

Sementara 15 korban lainnya mengalami luka ringan. Korban yang mengalami luka berat kemudian meninggal di rumah sakit setelah berhasil diresusitasi.

2. Pabrik pengolahan minyak

Kemudian pada 13 November 2021, Kilang (RU) IV Cilacap tangki 36T-102 terbakar.

Kilang di Lomanis mengandung 31.000 kiloliter perlit.

Kilang Cilacap merupakan salah satu dari 6 kilang milik Pertamina. Sementara kapasitas pengolahannya mencapai 270.000 barel per hari.

Sebelum kebakaran pada 13 November 2021, kilang Pertamina di Silakap juga sempat terbakar pada 11 Juni lalu.

Hujan lebat disertai petir terjadi pada saat peristiwa meteorologi. Peristiwa itu terjadi di salah satu dinding fasilitas penyimpanan kilang minyak Cilacap.

Kebakaran dimulai pada tank T-205 ke-39. Tangki tersebut berisi benzena yang merupakan bahan baku produksi minyak dan salah satu bahan petrokimia utama.

Api padam setelah sekitar 40 jam.

3. Kebakaran Depo Plumpang (3 Maret 2023)

Selain kilang, kebakaran juga terjadi di depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Peristiwa tersebut terjadi pada 3 Maret 2023 pukul 20:11 WIB yang menewaskan 29 orang korban.

Pasalnya, api yang bermula dari pipa bensin di kompleks tersebut menimpa rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Kilang Minyak Balikpapan bertujuan menjadi kilang minyak terbesar di Balikpapan

Divisi Kilang Balikpapan merupakan salah satu unit usaha Direktorat Kilang Pertamina, sebagian besar produknya didistribusikan ke wilayah Indonesia bagian timur, sebagian produk didistribusikan ke wilayah Indonesia bagian barat dan diekspor.

Manager International Relations, Communications and CSR Department Manager PT Keelang Pertamina Balikpapan Dodi Japenang mengatakan, Kilang Balikpapan merupakan kilang terbesar kedua milik Pertamina.

Saat ini, menurut Dodi, kilang terbesar yang dimiliki Pertamina adalah Kilang Silakap.

Namun ke depan, Pertamina mendukung pengembangan kilang minyak Balikpapan. Kilang tersebut diharapkan menjadi kilang milik negara terbesar di industri migas pada tahun-tahun mendatang.

“Saat ini Kilang Balikpapan bukan milik KPI, yang terbesar Kilang Silakap. Tapi Kilang Balikpapan benar-benar terpacu untuk berkembang dan menjadi yang terbesar ke depan,” kata Dodi saat dihubungi Tribunnews, Sabtu. (25/05/2024).

Kapasitas produksinya sekitar 260 MB (mil per seribu barel aliran), lanjutnya.

Lanjutnya, Kilang Balikpapan memproduksi dan mengolah berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM), termasuk bahan bakar bersubsidi mulai dari solar hingga perlite.

Kilang Balikpapan memproduksi bahan bakar bersubsidi seperti perthalite dan solar, ujarnya.

Berdasarkan keterangan Pertamina, Kilang Balikpapan merupakan salah satu unit usaha Direktorat Pengolahan Pertamina yang produknya didistribusikan ke wilayah Indonesia bagian timur, dan sebagian produk didistribusikan dan diekspor ke wilayah Indonesia bagian barat.

Sejak awal diluncurkan, RU V telah mengalami beberapa penyempurnaan untuk meningkatkan margin dan kapasitas produksi.

Menurut Pertamina, produk yang memenuhi service level agreement (SLA) antara lain bahan bakar seperti Premium, Kero, Solar, Pertadex, dan Pertamax.

Selain itu, Kilang Balikpapan juga memproduksi produk non BBM seperti Smooth Fluid 05 dan LPG.

Seluruh produk yang dihasilkan, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur, digunakan untuk menunjang kebutuhan dalam negeri.

Berlokasi di Kalimantan Timur, kilang ini telah beroperasi sejak tahun 1922 dan saat ini memasok 26 persen total kebutuhan bahan bakar Indonesia.

Lokasi RU V sangat strategis untuk menunjang kebutuhan BBM wilayah Indonesia Timur serta didukung oleh jaringan distribusi yang baik meliputi jaringan pipa distribusi, kapal tanker dan sarana transportasi darat.

Kilang V saat ini memiliki kapasitas penyulingan minyak sebesar 260 MBSD (mil/seribu barel per hari), yang setara dengan 25 persen kebutuhan negara dan 15,6 persen pasar bahan bakar nasional. Kapasitas kilang RU V akan diperluas menjadi 360 MBSD. Pastikan pasokan bahan bakar

Wakil Ketua FPKS DPR RI meminta Pertamina memastikan stok bahan bakar tidak menipis agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

“Ini merupakan hal yang sangat penting dan mendesak,” kata Mulianto dalam keterangannya, Sabtu.

Selain itu, Mulianto juga menyayangkan kebakaran yang terjadi di Kilang Minyak Pertamina di Terminal Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta.

Ia mengatakan, Pertamina yang sudah menjadi perusahaan global harus bisa mencapai “zero kecelakaan” pada fasilitasnya.

Ia pun menyayangkan terjadinya kecelakaan di fasilitas tersebut, meski beberapa hari lalu, rekonstruksi Kilang Minyak CDU IV Balikpapan telah berhasil diselesaikan sehingga meningkatkan kapasitas penyulingan minyak (refinery) dari 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu meter kubik.

Namun Mulianto belum bisa memastikan apakah api berada di unit yang sama (CDU IV) dengan kilang, masih menyala atau berada di unit berbeda.

Artinya, kilang Balikpapan merupakan kilang terbesar di Tanah Air, melampaui kapasitas kilang Silakap di Jawa Tengah yang saat ini mengolah 345.000 barel minyak per hari, jelasnya. Berhasil dihapus

Kilang minyak Pertamina di Jalan Yos Sudarso, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur mengalami kebakaran pada Sabtu (25/05/2024) pukul 05:00 WITA.

Kebakaran terjadi di tengah hujan lebat di wilayah Balikpapan Barat.

Berdasarkan pantauan berbagai konten di jejaring sosial X, terlihat asap hitam membubung tinggi dan terlihat hingga puluhan kilometer dari lokasi kebakaran.

Saat dikonfirmasi Tribunnews, manajemen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) membenarkan kejadian tersebut.

Manajemen mengungkapkan, petugas pemadam kebakaran mampu meredam kejadian IV di Clean Distillation Unit (CDU) Kilang Minyak Balikpapan pada pukul 07.30 WITA.

General Manager Unit Kilang Internasional Pertamina (KPI) Balikpapan Bayu Arafat mengatakan, tim saat ini fokus melakukan pendinginan di area kejadian untuk mencegah terulangnya kebakaran.

Alhamdulillah tim pemadam kebakaran berhasil mengendalikan situasi dan kini berusaha mendinginkannya, kata Bayou, Sabtu (25/05/2024).

Sementara tim pemadam kebakaran diberangkatkan ke Kilang Minyak Balykpapan dengan membawa 8 unit mobil pemadam kebakaran.

Alat pemadam api statis (fire pemadam) yang berada di sekitar lokasi juga diaktifkan untuk memadamkan dan mencari sumber panas.

Saat ini, tim terus memastikan tidak ada sumber panas di area aman lokasi kejadian.

Dia menjelaskan, lokasi kejadian masih berada di kilang sehingga belum menimbulkan dampak langsung terhadap masyarakat.

Meski demikian, pihaknya menegaskan kejadian tersebut tidak berdampak pada masyarakat sekitar kilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *