TRIBUNNEWS.COM – Seorang pembeli sepeda motor Honda di Jawa Timur mengaku kecewa saat membeli sepeda motor matic Honda Vario 160.
Ia ingin membeli Vario 160 versi ABS, namun yang dikirimkan penjual adalah Vario versi CBS.
Seorang pelanggan bernama Lathifatul Rosyidah mengungkapkan keprihatinannya di Thread pada Rabu 10 Juli 2024.
Ceritanya, ia membeli Honda Vario 160 versi ABS seharga Rp 31 juta.
“Bagaimana caranya menemukan unit sepeda motor Honda yang salah kirim unit sepeda motor? Saya membeli sepeda motor Vario 160 Type ABS seharga Rp 31 juta dari dealer di kota saya,” tulis Cérna hingga memicu perbincangan di kalangan netizen.
“Awalnya saya pilih tim, tapi saat dikirim saya tidak melihat jenis tim apa karena saya merasa percaya dengan penjualnya (untuk menjualnya).”
Minggu lalu saya mendapat SMS dari Honda Jawa Timur bahwa motor saya terdaftar model CBS, tulisnya lagi.
Merasa ada yang janggal, Lathifatul Rosyidah mencoba mencari tahu dari review di YouTube.
“Kemudian saya lihat dan lihat analisanya di YouTube ternyata unit rumahnya CBS, padahal saya beli yang tipe ABS. Untuk harganya jauh berbeda,” ujarnya.
“Saya berbicara dengan dealer dan meminta mereka mengganti unit pada bukti pembelian Honda Vario 160 ABS.”
“Tetapi penjual ini mengatakan bahwa mereka tidak bisa menggantikan tim ini dan mereka hanya melakukan tugasnya untuk menutup selisih harga. Saya kecewa karena saya menginginkan mesin tipe ABS,” ujarnya.
Ia mengaku kecewa dengan respon motor Honda tersebut.
Lathifatul Rosyidah menulis:
“Pembayaran uang tidak bisa menyembuhkan depresi saya, karena tidak bisa menjadi mesin impian saya. Saya juga mencoba meminta bantuan dari pusat AHM CS, dan mereka meminta ke organisasi perlindungan pelanggan.”
“Adakah yang mengenal seseorang yang memiliki pengalaman yang sama dan bisa menukarkan unit baru?”
Saat berbincang dengan netizen di situs Thread, Rosyidah mengaku pengalaman berbelanja yang buruk tersebut disebabkan oleh kelalaian penjual.
Sayangnya, tidak disebutkan dealer sepeda motor Honda di kota tempat pembeliannya. Tribunnews mencoba menghubungi Rosyidah melalui akun media sosial Thread pada Kamis pagi, 11 Juli 2024.
Ia juga mengatakan, mesin Vario 160 yang dibelinya belum pernah dibawa keluar rumah sejak dipulangkan oleh penjualnya.
“Saat saya beli, saya lihat dan pilih produknya Kak, tapi ketika sudah siap dikirim, penjual memutuskan untuk mengganti unit sendiri, karena unit yang kami pilih milik orang lain.”
“Barang yang dikirim tidak kami lihat lagi, karena kami sudah percaya dengan penjual yang sudah lama saya kenal. Memang sekilas tanda ABS dan CBS sama.
– Berakhir seperti ini karena sibuk dengan hal lain, jadi entahlah, sepeda itu belum keluar rumah sejak dihadiahkan. Anda mungkin mendapatkan jawaban berbeda
Keluhan Lathifatul Rosyidah mendapat banyak tanggapan dari netizen Thread.
“Mereka tidak punya unit bermotor. Atau barang yang dikirim tidak dicek. Bagaimana mau barang bekas, getohhh,” tulis netizen @elle-Nice
“Sebut saja nama cabangnya dan jual, ini Indonesia, ke virusnya dulu, baru diperbaiki,” balas salah satu tizen dengan akun @nollievaraun.
“Minta ganti unit baru karena kesalahan penjual, dan BPKB STNK dapat memperbaiki invoice jika penjual salah mengembalikan invoice ke Astra,” kata pemilik akun @alqee_suki.