Reporter Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak pengemudi ojek online bernama Ojol yang mengaku pendapatan sehari-harinya terbilang kecil.
Karena ada potongan biaya pendaftaran, jumlah tersebut dinilai sangat berat.
Abby, salah satu pengemudi ojek Gojek mengatakan, potongan biaya yang disebutkan berkisar antara 20-30 persen dari harga yang tertera.
Misalnya, jika pelanggan ingin menggunakan layanan ojek online yang jaraknya kurang dari 5 kilometer (KM), kami akan mengenakan tarif sekitar Rp 15.000.
Namun harga yang tercantum tidak sepenuhnya untuk pengemudi. Tarif ini masih dikurangi biaya pendaftaran sebesar 20 persen.
Jadi supirnya hanya mendapat Rp 10.400 saja. Meski pendapatan tersebut tetap dipotong untuk biaya operasional lainnya seperti biaya bensin atau parkir.
Menurut saya, kalau saya termasuk pelanggan, harga tiket terdekat kurang dari 5 kilometer itu berkisar Rp 15.000-16.000. Jadi kita hanya dapat Rp 10.400 saja, kata Abby (29/08) di kawasan Patung Kuda Jakarta / 2024).
Ia menjelaskan, penghasilannya sehari-hari cukup tidak menentu.
Berdasarkan riwayat pekerjaannya sebagai sopir tol, pendapatan kotor tertinggi mencapai Rp300.000 hingga 400.000 per hari.
Sedangkan pendapatan terendah antara Rp 100.000 hingga 150.000 per hari.
Diakui Abby, pendapatan pengemudi Gojek semakin berkurang. Bahkan kebutuhan hidup pun tercukupi.
Ia juga menjelaskan, dirinya kesulitan dalam menyetor uang.
Menurut dia, banyak juga asisten pengemudi yang mengeluhkan pendapatannya yang relatif rendah.
Faktanya, banyak carpooler yang terpaksa terjerumus ke dalam perangkap pinjaman online bernama pinjaman.
“Semakin banyak datang ke sini, pendapatan yang didapat semakin sedikit. Walaupun kita punya kebutuhan, tapi saat ini sulit untuk menabung,” jelas Abby.
“Tapi ada juga teman (pengendara) yang pendekatan dengan pinjaman. Keikutsertaan pinjaman itu pilihannya sendiri,” tutupnya.