Wartawan Tribunnews.com Rina Ayu melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dehidrasi menjadi salah satu risiko yang dihadapi anak-anak saat cuaca panas belakangan ini.
Dehidrasi pada anak dapat menyebabkan mual, muntah, kelelahan, sakit kepala, pusing, mulut kering, mengantuk, dan penurunan produksi urin.
Sanju Sudradi, konsultan pediatri dan neonatologi di Lama Hospital, Khagarh, Navi Mumbai berbagi tips agar bayi tetap nyaman saat beraktivitas di suhu panas. 1. Anjurkan minum 13 gelas sehari.
Biasakan selalu anak Anda untuk minum air putih saat bermain.
Minumlah setidaknya 13 gelas air setiap hari. Air Minum untuk Anak (Jal)
Pertimbangkan untuk membuat dan memberi anak Anda obat kumur buatan sendiri dari waktu ke waktu.
Cedera otak, kejang, dan kematian bisa terjadi karena dehidrasi. Orang tua harus memantau asupan air anak-anaknya. Anak-anak harus minum air putih 10 gelas sehari, katanya kepada The Times of India, Kamis (2/5/2024) dalam sebuah referensi. . Ke .
Tawarkan air sesering mungkin, meskipun anak haus. 2 Hindari sinar matahari langsung.
Jangan bermain atau berolahraga saat cuaca panas, terutama pada pukul 12.00 hingga 16.00. Kenakan topi dan topi saat Anda pergi ke sekolah atau bermain.
“Kenakan pakaian katun yang nyaman dan berwarna terang dan buatlah obat kumur sendiri,” kata Dr. Sanju.
Kurangi aktivitas di luar ruangan saat cuaca sangat panas (12-4 sore). 3. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi
Anak-anak berusia 3-15 tahun mempunyai risiko khusus terkena dampak cuaca panas. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti kelelahan, haus, mulut kering, dan penurunan buang air kecil.
Anak-anak harus mengenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat. Larutan rehidrasi oral di rumah dapat menggantikan elektrolit.
Segera dapatkan pertolongan medis jika anak mengalami pusing parah, muntah, atau kebingungan.
Orang tua dapat membantu anak mereka menikmati aktivitas di luar ruangan tanpa khawatir dehidrasi.