Copa America 2024, Brasil yang Kehilangan Jati Diri, Sepak Bola Indah ala Dorival Hanyalah Dongeng

TRIBUNNEWS.

Tidak ada tarian samba seperti Ogaoga Bonito (permainan indah frase Portugis). Dari Pelé, Ronaldinho, Ronaldo, Zico, Roberto Carlos hingga Neymar.

Pada Minggu (7/7), Brasil menderita kekalahan “mengerikan” dari Uruguay di perempat final Copa America 2024. Bek Brasil #04 Marquinhos berebut bola dengan penyerang Uruguay #19 Darwin Nunez di Copa América CONMEBOL 2024. pertandingan perempat final antara Uruguay dan Brasil di Allegiant Stadium pada 6 Juli 2024 di Las Vegas, Nevada. (Foto oleh Robin BECK/AFP) (Robin BECK/AFP)

Hasil pertandingan adalah 0-0 dengan waktu bermain 45 x 2 menit. Tim samba kalah 4-2 dari Uruguay.

Namun dari segi permainan dan statistik yang dihasilkan, performa Brasil masih kurang menjanjikan.

Selecao (julukan Brasil) pernah terlibat dalam pertarungan maut untuk Uruguay dan sepertinya mereka tidak akan pernah lepas dari situ, ujarnya.

“Brasil tampil buruk. Meski menguasai sebagian besar bola, aliran serangan tidak muncul.”

“Mereka hanya mencetak tiga gol tepat sasaran dalam 90 menit dan jarang menguasai bola di dekat gawang Uruguay,” ujarnya.

Brasil, mulai dari Vinicius Junior, tak tahu cara menciptakan dan memaksimalkan peluang. Seperti melawan Kosta Rika dan Kolombia.

Rafinha gagal mengkonversi dua peluang di babak pertama. Brasil hanya menciptakan satu peluang bagus setelah itu, dan pertandingan seharusnya ditentukan melalui penalti.

Dua penalti Brasil, Douglas Luiz dan Eder Militao, tak mampu menunaikan kewajibannya.

Rodrygo, yang bersinar untuk Real Madrid musim lalu dan merupakan salah satu eksekutor penalti Brasil, tidak termasuk dalam rencana karena pensiun.

Hasil tersebut menandai rekor terburuk Brasil di turnamen besar karena mereka menghadapi penalti setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar.

Saat itu, Brasil kalah 4-2 dari Kroasia di perempat final.

Kekacauan yang dialami Brasil baru-baru ini terjadi di ruang ganti, setidaknya selama 18 bulan terakhir.

Brasil telah mengganti pelatih kepala mereka setelah Tite gagal lolos ke Piala Dunia 2022.

Dimulai dari Ramon Menezes, Fernando Diniz dan yang terbaru Dorival Junior mulai Januari 2024.

Dorival Junior tidak lebih baik dari sebelumnya. Perkataannya tentang sepak bola indah ala samba country hanyalah dongeng belaka. Pelatih Brasil Dorival Junior menatap jelang pertandingan perempat final Copa America 2024 antara Uruguay dan Brasil di Allegiant Stadium pada 6 Juli 2024 di Las Vegas, Nevada. (Foto oleh Robin Beck/AFP) (Robin Beck/AFP)

Brasil bermain lebih sedikit dibandingkan non-union dan belum mampu mengeluarkan yang terbaik dari bakat yang dimiliki Brasil.

Tugas Dorival Junior membenahi Brasil terbilang berat. Piala Dunia 2026 harus dimenangkan dalam waktu yang tidak lama lagi (peringkat saat ini).

Sayangnya, Brasil saat ini berada di peringkat keenam zona CONMEBOL dengan sisa 6 laga di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Posisi tersebut menjadi batasan tim yang otomatis lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, karena CONMEBOL memiliki jatah 6+1 tim yang akan menjadi tuan rumah babak play-off konfederasi.

Brasil tertinggal 8 poin dari pemimpin Argentina.

“Kami punya banyak ruang untuk terus tumbuh, berkembang, dan berkembang. Tujuan utama kami saat ini adalah lolos ke Piala Dunia,” ujar Dorival Junior seperti dilansir BeIN Sports.

“Saat ini kami berada di urutan keenam dalam daftar, dan ini tidak begitu nyaman,” katanya.

“Kelompok ini sedang dalam proses renovasi atau rekonstruksi.”

“Saya baru memimpin tim ini selama delapan pertandingan dan itu harus membuat kami lolos.”

“Kami tahu tantangan yang akan kami hadapi di laga tandang, tapi sekarang kami kalah di babak sistem gugur dan itu tidak seperti yang kami harapkan.”

Dorival mengaku siap bertanggung jawab atas hasil buruk Brasil di Copa America 2024.

“Kami” bekerja dengan cinta dan kesabaran. Kami semua ingin tim ini kembali ke kondisi semula.

“Ada hal-hal positif selama periode ini. Hasil yang tidak kami inginkan. Saya terima dan bertanggung jawab. Namun, saya rasa tim ini akan berkembang dari sini,” ucapnya.

(Tribunnews.com/Sina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *