Contoh Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Kasus SD Pembelajaran Berdiferensiasi

TRIBUNNEWS.COM – Ini adalah contoh tugas Modul 2.1 Collaborative Room (RUCOL) kasus sekolah dasar pembelajaran berdiferensiasi untuk calon guru mengemudi.

Modul Collaborative Room 2.1 diperlukan untuk memenuhi tugas Calon Guru Penggerak (PTA) pada saat mengikuti kegiatan Pendidikan Penggerak Guru (TPE).

Karya Rugol berkaitan dengan implementasi Modul 2.1 dalam Pembelajaran Diferensiasi.

Para calon guru mengemudi diminta untuk menganalisis berbagai situasi pembelajaran, salah satunya adalah kasus di sekolah dasar.

Secara keseluruhan contoh kasus Rugol Modul 2.1 Pembelajaran Diferensiasi Sekolah Dasar bagi calon guru penggerak, dikutip dari berbagai sumber: Modul Penempatan Kolaboratif 2.1 Tujuan Pembelajaran Khusus Sekolah Dasar Pembelajaran Diferensiasi:

CGP dapat melakukan refleksi kolektif untuk menganalisis penerapan pembelajaran yang berbeda. Pertanyaan panduan:

Analisislah satu/dua skenario pembelajaran yang berbeda dengan menggunakan pertanyaan panduan berikut: Apa yang ingin dicapai guru untuk pembelajaran siswa? Bagaimana cara guru menentukan kebutuhan belajar siswanya? Strategi pembelajaran apa saja yang digunakan guru? Bagaimana cara guru melakukan penilaian? Skenario 1: Sekolah Dasar

Termavan, Guru Sekolah Dasar Bpk. Minggu depan, ia akan mengajari murid-muridnya tentang cara kerja salah satu sistem organ tubuh manusia, yaitu sistem pencernaan.

Saat merencanakan pelajaran, Pak. Dermavan menyiapkan beberapa sumber belajar yang diyakininya akan membantu siswanya belajar sesuai kebutuhan.

Sumber belajar yang telah disiapkannya antara lain:

1. Diagram poster yang menunjukkan bagian-bagian organ pencernaan yang dipinjam dari perpustakaan.

2. Berbagai bacaan berisi pembahasan cara kerja organ pencernaan dari beberapa sumber.

Terdapat: beberapa buku bacaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda (juga dipinjam dari perpustakaan) yang berisi informasi tentang cara kerja sistem pencernaan. Artikel yang diambilnya dari majalah anak-anak (kebetulan membahas sistem pencernaan dalam bahasa yang sederhana). Komik sains milik salah satu muridnya (Minggu sebelumnya ia pernah menanyakan kepada murid-muridnya apakah mereka mempunyai sumber belajar yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Salah satu muridnya kebetulan memiliki komik sains dan diminta untuk membawanya ke sekolah).

3. Tuan. Tidak ada komputer di kelas Dermavan. Tapi Tuan. Dermavan masih mencoba mengunduh video pendek di ponselnya yang menjelaskan cara kerja organ pencernaan.

Ia kemudian menonton video tersebut terlebih dahulu (untuk memastikan kontennya relevan dan relevan dengan apa yang ingin dipahami anak-anak) dan kemudian menyimpannya ke ponselnya.

Rencananya, video tersebut hanya ditayangkan melalui ponsel jika ada siswa tertentu yang membutuhkan bantuan lebih lanjut.

4. Lembar soal untuk membantu siswa mengembangkan pemahamannya sendiri tentang cara kerja sistem pencernaan (menjawab pertanyaan) Pak. Dibuat oleh Dermavan.

5. Tuan. Dermavan kemudian menyiapkan daftar lengkap kegiatan beserta instruksinya. Misalnya: membaca buku/artikel/komik/dll; Perhatikan poster/diagram, diskusikan, lalu buatlah ringkasan untuk memahami isi poster; mewawancarai pejabat UKS; Jawab kartu pertanyaan.

Kegiatan-kegiatan tersebut walaupun berbeda, dimaksudkan untuk membantu siswa memahami cara kerja sistem pencernaan. Tuan Thermavan siap mengajar.

6. Di awal pembelajaran, Pak. Dermawan menjelaskan kepada seluruh siswa di kelasnya tentang tujuan pembelajaran dan konsep-konsep utama yang ingin dikuasai anak-anak.

Melalui proses tanya jawab dan contoh, beliau juga memastikan siswa memahami apa yang dimaksud dengan “struktur”.

7. Setelah itu, beliau menyuruh siswanya bekerja dalam kelompok. Untuk pekerjaan ini, Pak. Dermawan mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan membacanya.

Hal ini dikarenakan tugas pertama yang harus dilakukan setiap kelompok adalah membaca bahan bacaan terlebih dahulu. Bach Dermawan menyesuaikan teks bacaan setiap kelompok sesuai dengan kemampuan membacanya.

8. Tuan. Dermawan bercerita kepada murid-muridnya bahwa dalam satu minggu, setiap kelompok akan memiliki Pak. Termawan menjelaskan, mereka akan diberikan target untuk menyelesaikan kegiatan yang telah disiapkan.

Keputusan kegiatan mana yang harus dilakukan pertama kali sepenuhnya berada di tangan siswa. Yang jelas mereka diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan tersebut selama pembelajaran IPA pada minggu itu.

9. Selama kegiatan kemahasiswaan, Bpk. Dermawan memastikan untuk mengamati dan memantau pemahaman siswanya.

Dia mendatangi setiap kelompok, mengajukan pertanyaan, dan menawarkan pertanyaan lanjutan kepada siswa yang membutuhkan bantuan atau membutuhkan lebih banyak tantangan.

Misalnya, ia memperlihatkan video di ponselnya kepada beberapa anak yang tampak masih kesulitan. Membantu mereka memahami konsep-konsep kunci dengan kosakata sederhana yang mereka tunjukkan di kelas.

Bach Dermawan juga membuat catatan evaluasi selama proses ini. Ia memperhatikan setiap jawaban siswa, terhadap pertanyaan siswa. Dia menggunakan informasi ini untuk menyesuaikan jumlah bantuan yang dia berikan kepada siswa.

10. Tuan. Dermavan melakukan penilaian untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswanya terhadap materi. Ia kemudian melakukan penilaian berjenjang (tiered assessment), menjelaskan saluran pencernaan dalam diagram alir sederhana kepada siswa berkemampuan rendah dengan menggunakan kosakata sederhana berdasarkan apa yang telah mereka pelajari. Di dalam kelas. Bagi siswa berkemampuan sedang, beliau meminta mereka membuat cerita naratif tentang saluran pencernaan dengan kosa kata yang lebih bervariasi. Bagi siswa berkemampuan tinggi, ia meminta mereka membuat cerita kreatif dari sudut pandang “seseorang” yang menggambarkan saluran pencernaan.

Dengan tugas ini, membuat kalimat dan memilih kosakata yang digunakan pasti akan menjadi lebih sulit. Tanggapan:

1. Apa saja kebutuhan belajar siswa yang coba dipenuhi oleh guru?

Tuhan memenuhi kebutuhan para siswa. misal: Kesiapan Belajar: Memetakan kemampuan membaca siswa yang berbeda-beda. Minat Siswa : Proses pembelajaran disesuaikan dengan minat siswa. Misalnya ada orang yang suka membaca, mengamati, berdiskusi, wawancara dan menjawab pertanyaan. Profil Pembelajaran Siswa: Menciptakan Pembelajaran Diferensiasi untuk Mengakomodasi Gaya Belajar Visual, Audiovisual, dan Kinestetik.

2. Bagaimana cara guru menentukan kebutuhan belajar siswanya?

Bach Dermawan menentukan kebutuhan belajar siswanya melalui beberapa cara: Ia mengorganisasi kelompok berdasarkan kemampuan membaca siswa. Dengan begitu, ia memastikan materi yang diberikan sesuai dengan tingkat keahlian mereka. Beliau melakukan proses observasi dan monitoring saat siswa melakukan aktivitas. Beliau aktif berinteraksi dengan siswa, mengajukan pertanyaan, menawarkan bantuan dan memberikan tantangan ekstra kepada mereka yang membutuhkan. Melalui hal ini keterampilan siswa dapat dinilai secara langsung. Ia mencatat catatan penilaian selama proses observasi, meliputi jawaban siswa, pertanyaannya, dan tingkat pemahamannya. Informasi ini digunakan untuk menyesuaikan tingkat dukungan yang mereka berikan kepada siswa.

3. Strategi pembelajaran apa saja yang digunakan guru? Konten Beragam strategi pembelajaran: buku teks, komik, poster, kartu soal dan video pembelajaran yang menantang sistem pencernaan manusia. Strategi Pembelajaran Diferensiasi Proses: Kemampuan membaca teks dan memahami konteks, siswa melakukan berbagai aktivitas.

3. Strategi Pembelajaran Diferensiasi Produksi: Siswa berkemampuan rendah membuat diagram lengkap, siswa berkemampuan rata-rata membuat cerita naratif, siswa berkemampuan tinggi membuat cerita dan perspektif kreatif.

4. Bagaimana cara guru melakukan penilaian? Penilaian proses: Membuat catatan penilaian pada saat pembelajaran. Penilaian Berjenjang: Buat penilaian berjenjang berdasarkan tingkat keterampilan siswa.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan upaya terbaik guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran guna memenuhi kebutuhan belajar siswa.

Pada level ini, Mr. Differentiated Learning berfokus pada tiga aspek kebutuhan siswa, seperti kesiapan siswa, minat, dan profil belajar siswa.

Ini juga menerapkan tiga strategi pembelajaran yang berbeda yaitu konten, proses dan pelatihan. Tn. Penilaian yang dilakukan Dermawan juga dikelompokkan berdasarkan kemampuan siswa.

*) Disclaimer : Contoh jawaban pada artikel ini dimaksudkan hanya sebagai referensi bagi calon guru dalam mengembangkan Collaborative Placement Modul 2.1 Pembelajaran Diferensiasi Peristiwa Sekolah Dasar.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *