Ciri-ciri Kulit dan Wajah yang Terkena Merkuri

TRIBUNNEWS.COM – Merkuri merupakan logam berat yang termasuk dalam kategori zat berbahaya.

Merkuri sering disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak sehat dengan menambahkannya ke dalam produk kosmetik.

Merkuri digunakan sebagai pembersih kulit dan produk kosmetik seperti krim wajah.

Hal ini karena kemampuannya dalam mencegah produksi melanin sehingga membuat kulit tampak lebih baik dalam waktu singkat.

Padahal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan merkuri pada kosmetik karena berbahaya bagi kesehatan.

Jika menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri dalam jangka waktu lama dapat merusak kulit.

Ini membuat kulit menjadi lembut.

Selain itu dapat menyebabkan penggelapan kulit (okronosis).

Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu, gejala paparan merkuri pada kulit atau wajah adalah:

1. Kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari, akan terasa panas jika terkena sinar matahari.

2. Pada awal pemakaian, kulit akan terasa merah dan perih, umumnya setelah 1-2 hari (berbeda dengan luka bila menggunakan peeling dokter).

3. Flek hitam pada kulit dapat hilang (seolah-olah hilang) dan jika pemakaian dihentikan, flek tersebut dapat muncul kembali/muncul dan bertambah parah (bertambah).

4. Efek REBOUND yang memberikan respon berbeda-beda yaitu kulit menjadi lebih gelap/bening setelah penggunaan krim dihentikan.

5. Seiring waktu, bintik-bintik berat (lebar) muncul pada permukaan yang sebelumnya bersih. Cara merawat kulit rusak akibat merkuri

Menurut Healthline, cara terbaik untuk mengatasi keracunan merkuri adalah dengan berhenti menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri.

Dalam jangka panjang, pengobatan observasional akan diperlukan untuk mengelola efek neurologis dari keracunan merkuri, misalnya.

(Tribunnews.com, Widya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *