CIA percaya bahwa Yahya Sinwar Khan ada di dalam terowongan Yunis dan dia tidak takut mati.
TRIBUNNEWS.COM – Menurut laporan CNN, Selasa (16/7/2024) – Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) yakin Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, bersembunyi di terowongan di bawah Khan Yunis di Jalur Gaza bagian selatan.
Badan Intelijen Pusat (CIA) memperkirakan Yahya Sinwar kini menghadapi tekanan yang meningkat dari para komandan Hamas untuk menerima perjanjian gencatan senjata dan mengakhiri perang di Gaza, menurut sumber yang berpartisipasi dalam pertemuan tertutup dengan Direktur CIA Bill Burns.
Burns menambahkan bahwa Sinwar tidak takut mati dan tekanan yang ia rasakan disebabkan oleh penderitaan rakyat Palestina yang terus-menerus menjadi sasaran pemboman Israel.
“Yahya Sinwar tidak ‘peduli dengan kematiannya’, namun tekanan yang dia hadapi disebabkan oleh penderitaan besar dan krisis kemanusiaan di Gaza,” kata Burns, menurut laporan tersebut.
“CIA menolak mengomentari laporan CNN,” lapor RNTV, mengutip laporan tersebut. Perburuan nomor satu
Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza dan orang nomor satu yang dicari pasukan pendudukan Israel (IDF), masih berstatus Invincible, Invisible.
IDF tidak dapat menangkap Sinwar, hidup atau mati, sampai bulan kesembilan pemboman tanpa pandang bulu di Jalur Gaza.
Dalam artikel terbarunya, Khaberni – mengutip sumber Hamas di dalam dan di luar Jalur Gaza – menilai isu kehadiran Yahya Sinwar di Jalur Gaza.
Sumber dari gerakan Hamas di Gaza membenarkan kemampuan Sinwar untuk tetap bersembunyi sampai sekarang, kata laporan itu.
Dalam keterangannya, sumber tersebut mengklaim Yahya Sinwar masih bisa berkomunikasi dengan para pemimpin Hamas di dalam dan di luar Jalur Gaza.
“Ini tentang kegagalan pendudukan Israel untuk menemukannya,” tulis ulasan Kaberni. Yahya Sinwar, pemimpin gerakan Hamas di Gaza. Mengenai resolusi gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat, Sinwar mengatakan kepada Mesir dan Qatar sebagai mediator bahwa Hamas tidak akan meletakkan senjatanya sampai Israel mencapai gencatan senjata permanen. (khaberni/HO)
Sebuah sumber mengungkapkan kepada surat kabar Asharq Al-Awsat bahwa Yahya Al-Sinwar selalu dan terus menerus mendapat informasi tentang segala hal yang terjadi, terutama mengenai negosiasi yang sedang berlangsung.
Artinya Sinwar selalu memiliki informasi terkini mengenai perkembangan situasi perang yang sedang berlangsung di Gaza.
“Dia mempelajari dengan cermat, mempertimbangkan dengan cermat, menyatakan pendapatnya tentang setiap inisiatif yang muncul dalam proses pertukaran tahanan untuk gencatan senjata dengan Israel, dan berkonsultasi dengan para pemimpin gerakan melalui berbagai cara komunikasi,” kata laporan itu.
Sumber tersebut menjelaskan bahwa para pemimpin Hamas di Gaza telah beberapa kali berkomunikasi dengan para pemimpin gerakan tersebut di luar negeri, terutama pada momen-momen penting dalam perundingan baru-baru ini.
Yahya Sinwar juga berkomunikasi dengan Ismail Haniyeh setelah Kepala Biro Politik Hamas kehilangan putra dan anggota keluarganya dalam serangan Israel.
“Sinwar menyampaikan belasungkawa dan (penghiburan) kepada (Haniye),” kata laporan itu.
Namun sumber tersebut tidak menjelaskan bagaimana komunikasi tersebut terjadi dan apakah komunikasi tersebut dilakukan secara langsung atau tidak. Pemimpin Hamas Yahya Sinwar bersama anggota Tentara Pembebasan Palestina berpartisipasi dalam demonstrasi di Kota Gaza pada 30 Mei 2021. (Kredit Foto: Ashraf Amra/Anadolu Agency) Khan hampir terbunuh di Yunis?
Sumber tersebut tidak membantah atau membenarkan laporan serangan udara IDF terhadap Khan Yunis di Gaza selatan yang dilaporkan hampir melumpuhkan pemimpin Hamas tersebut.
“Sumber tersebut tidak menyangkal atau mengonfirmasi apakah Sinwar benar-benar selamat dari upaya pembunuhan Israel selama perang saat ini, terutama ketika pasukan Israel mencapai lokasinya selama operasi Khan Yunis,” lapor Sky News Arabia.
Sumber itu menyebutkan, hanya ada dua atau tiga orang di sekitar Yahya Sinwar. Yahya Sinwar, pemimpin gerakan Hamas di Jalur Gaza. Sinwar disebut-sebut sebagai orang nomor satu dalam daftar pembunuhan tentara Israel. (jn/tangkapan layar)
“Lingkaran sempit yang terdiri dari paling banyak dua atau tiga orang memastikan komunikasinya dengan para pemimpin bisnis di dalam dan luar negeri yang mengetahui keberadaannya dan memenuhi berbagai kebutuhannya,” kata sumber itu.
Dia menambahkan: “Israel gagal menjangkau banyak pemimpin tingkat pertama dan kedua di tingkat politik dan militer Hamas, namun Israel mencoba membunuh beberapa dari mereka, beberapa dari mereka terluka, beberapa selamat dan lolos dari pemboman tanpa cedera. Operasi di wilayah dan sasaran berbeda, namun Sinwar tidak termasuk di antaranya.
Sumber itu tidak menyebutkan apakah Sinwar bersembunyi di atas tanah atau di bawah tanah.
(oln/rntv/sna/khbrn/*)