Chua Kotak Ungkap Sosok Ayah Mertuanya yang Meninggal, Sebut Bijaksana hingga Suka Bercanda

TRIBUNNEWS.COM – Belum lama ini, musisi Chua Kotak membagikan kabar duka atas meninggalnya ayah mertuanya.

Mertua Chua Kotak, H. Mahidin meninggal dunia pada Sabtu (6 Januari 2024).

Chua Kotak mengungkap foto mendiang ayah mertuanya.

Chua mengatakan ayah mertuanya suka menceritakan lelucon.

“Banyak orang yang menyayangi mendiang ayah karena suka bercanda, termasuk dengan cucunya.

Terlebih, pemilik nama asli Swasti Sabdastantri ini juga menceritakan bahwa mertuanya adalah orang bijak yang kerap menasihati keluarganya.

Chua bahkan menganggap ayah mertuanya sebagai teman.

“Dan yang pasti dia sangat bijaksana, jadi dia suka memberi nasehat sebagai seorang ayah. Jadi dia bukan pelindung tapi teman,” jelas Chua.

Bassist band Kotak itu pun bercerita tentang panggilan khusus keluarganya kepada mertuanya.

Chua Kotak mengatakan cucunya sering memanggil ibu mertuanya dengan sebutan “Kokong”.

Chua mengatakan ayah mertuanya juga memiliki hubungan dekat dengan semua cucunya.

“Kami memanggilnya Kokong, cucu-cucu memanggilnya Kokong.

“Kokong dekat banget sama semua cucunya. Kokong bisa berbagi waktu ngobrol, intens. Jadi cucu-cucunya jadi terasa dekat,” pungkas Chua.

Di sisi lain, Chua Kotak juga membeberkan alasan ayah mertuanya meninggal. Chua Kotak mengatakan ayah mertuanya meninggal karena komplikasi. (Youtube SCTV)

Chua Kotak mengatakan ayah mertuanya telah berjuang melawan komplikasi selama bertahun-tahun.

“Saya sudah sakit bertahun-tahun. Tapi ayah terus berjuang,” kata Chua Kotak di YouTube SCTV, Senin (6/3/2024).

Chua Kotak mengungkapkan, ayah mertuanya mengidap berbagai penyakit, mulai dari kanker hingga flek di paru-parunya.

Pemilik nama asli Swasti Sabdastantri itu juga mengatakan, mertuanya sudah beberapa kali menjalani kemoterapi.

“Kanker, lalu flek paru-paru, juga tumor. Macam-macam.”

“Saya sudah menjalani kemoterapi beberapa kali,” jelas Chua.

Ia juga mengatakan, ayah suaminya sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit.

Sebelum meninggal, H. Mahidin sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu.

“Saya sebenarnya sudah beberapa kali masuk rumah sakit, tapi terakhir kali adalah dua minggu sebelum dia meninggal,” tambah Chua.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *