TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kisah perempuan penanggung jawab.
Kezia Dera di akun X miliknya meminta bantuan warganet agar kejadiannya viral dengan maksud memberikan sanksi sosial kepada pelakunya.
Usai membagikan foto pelaku, ia menceritakan kronologis kejadian yang terjadi saat kereta sedang sibuk karena jam kerja.
Saat itu, dia segera menyilangkan tangan untuk menekan posisinya dan melindungi area sensitif di depannya.
“Untuk melindungi area sensitif di bagian atas, pada saat stres itu, saya merasakan sensasi mendorong area sensitif di bagian bawah. Saya berpikir positif, mengira itu adalah tas yang penuh dengan dokumen atau laptop. Tapi untuk lama sekali aku Terasa ada pergerakan yang dalam dan tepat sekali,” dikutip dari akun X miliknya, Jumat (29/11/2024).
Namun lama kelamaan ia mulai curiga dan akhirnya berusaha memaksa orang untuk pindah ke kanan dan kirinya.
Kemudian dia melihat pelakunya menyentuh area sensitifnya dengan tangannya.
“Bukan sesuatu yang menyentuh area sensitif di bawah saya, itu tangan predator ini, di situlah saya sandarkan di bahunya dan menangis sambil menahan air mata, saya marah pada predator tersebut dan merekam wajah predator tersebut. Sesampainya di Stasiun St. Pondok Ranji, pihak keamanan KRL sudah siap menangkapnya sebagai predator. Dia melanjutkan. Terpidana pelecehan seksual di Kereta Listrik Serpong (KRL), Tangsel hingga Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024). (Twitter @Kezia_Dera)
Teriakan Kezia berhasil mengungkap tindakan keterlaluan sang penjahat.
Selanjutnya dia dan dua petugas KRL mendatangi pos pengaduan Polsek Kranji.
Seorang petugas membawa terdakwa dan dia berada di ruangan terpisah, katanya.
Kakek Husein harus mengadu nasib di Jakarta untuk menghidupi dirinya dan cucunya. Namun, usianya kini sudah 86 tahun. Namun waktu luangnya di rumah terasa singkat karena dari pagi hingga malam ia harus mencari nafkah dengan berjualan buku di sekitar kawasan Senen, Jakarta Pusat.
“Dan saya ada di sana. Saat itu datang 2 petugas KRL, yang satu membawa predator, yang satu lagi bersama saya. Saya menangis, gemetar, dan marah kepada pelaku, dalam perjalanan meninggalkan gerbong kereta menuju ruang pengaduan. St. Pondok.
Ia berharap dari kejadian ini, perempuan berani bersuara ketika menjadi korban pelecehan. Pengampunan rasa bersalah
Masih di akun X miliknya, Kejia membagikan video dirinya meminta maaf kepada pelaku.
Dalam video tersebut, penyerang meminta maaf tetapi menolak mengakui bahwa dia telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Akhirnya petugas perekam menekan pertanyaannya dan akhirnya pelaku mengakui perbuatannya.
“Pengakuan Hunter. Sayang sekali dia tidak ikhlas saat meminta maaf. Tak ada penyesalan karena melakukan perbuatan tercela itu, hanya merepotkan sayang,” tutupnya. (Tribun Jakarta/Nur Inda Farrah Adina)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kisah Viral Penumpang KRL Sarpong-Tanah Abang Alami Pelecehan, Pelaku Ditangkap Usai Korban Teriakan