TRIBUNNEWS.COM – Kaffin Band, Bandung, Jawa Barat, Kaffin merilis album baru bertajuk “Antara Dua Cinta”.
Single tersebut merupakan kolaborasi kedua Kafin dengan penyanyi pendatang baru Siqin Muhammad.
“Between Two Loves” terinspirasi dari kisah nyata tentang dilema mencintai dua orang sekaligus.
Kisah dibalik lagu ini adalah tentang betapa lelahnya kamu menjalin hubungan dengan dua pasangan hingga kamu memutuskan untuk memilih salah satu.
“Pernah terjadi sekali, tapi sudah lama sekali. Prosesnya lancar, tapi rasanya kurang pas,” jelas gitaris Kafin, Beni Anwar, menceritakan pengalaman pribadinya.
Sikkim juga menyebut lagu antara dua kekasih. Diakuinya, memiliki pasangan lebih dari satu bukanlah hal yang mudah.
“Ada masalah dalam menjaga privasi ponsel. Apalagi di SMA, kamu sering melihat ponsel. Harus hapus percakapannya dulu agar tidak ketahuan,” ujarnya.
Lagu baru ini sedikit berbeda dengan lagu Kaffin sebelumnya. Musiknya terdengar sangat modern.
Kalau dulu kafein identik dengan pop romantis, kini makin terasa milenial.
“Musik berkafein jarang sekali meneriakkan masa lalu. Itu bedanya. Kontras emosionalnya bergeser ke karakter vokal Chick,” ujar Beni.
Hingga saat ini, Coffin dikenal dengan proses kreatifnya yang unik, di mana setiap anggotanya memiliki studio sendiri untuk mengembangkan ide musiknya.
“Kami jarang sekali nge-jam bareng di studio. Mungkin kita semua lebih leluasa memikirkan satu sama lain. Yang penting not-not dan alur akordnya masih relevan,” kata Beni.
Single terbaru ini berdasarkan genre pop khas Caffein, namun dengan sentuhan rock yang lebih modern.
Gitar memiliki lebih banyak drive. Yang menarik juga adalah modulasi dari chorus kedua hingga selingan yang langsung masuk ke dalam tangga nada.
“Ini menunjukkan kekecewaan namun pada akhirnya membuahkan hasil yang nyata,” kata Beni.
Dengan format baru dan warna musik baru, Kafin berharap bisa diterima oleh seluruh pendengar musik.
“Kadang lagunya bagus, tapi belum tentu bisa diterima. Ya, semoga kali ini ada perbaikan,” kata Sikkin.
Sementara itu, drummer Suudi Kuit mengungkapkan rencana merilis format album atau mini album sebagai bukti kehadiran kafein di industri musik Tanah Air.
“Andai saja kafeinnya masih ada. Tetaplah berkarya, tidak ada periode lebih atau kurang,” kata Udi.