CEO Pembuat Kapal Pesiar: Awak Kapal Bayesian Buat Kesalahan Besar

TRIBUNNEWS.COM – Jenazah pengusaha teknologi asal Inggris Mike Lynch ditemukan pada Kamis (22 Agustus 2024) setelah superyacht miliknya tenggelam di lepas pantai Italia akibat badai dahsyat.

Massimo Mariani dari Kementerian Dalam Negeri Italia mengatakan kepada Reuters setelah empat jenazah ditemukan dari reruntuhan pada hari Rabu bahwa putri Lynch yang berusia 18 tahun, Hannah, adalah satu-satunya korban yang belum ditemukan.

Mariani mengatakan tubuhnya mungkin hanyut ke laut.

Mungkin diperlukan waktu lebih lama bagi penyelam untuk menemukan jenazah karena kesulitan mencapai kapal yang tenggelam lebih dari 200 kaki di bawahnya, kata juru bicara pemadam kebakaran Luca Cari.

Tim penyelamat menghadapi tugas yang menantang untuk mencari ruang yang sangat dalam dan sempit di sekitar kapal.

Giovanni Costantino, CEO pembuat kapal Italia Perini, yang membangun kapal tersebut pada tahun 2008, mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis.

“Kapal tersebut mengalami serangkaian kesalahan yang tidak dapat dijelaskan dan tidak masuk akal,” katanya.

Costantino mengatakan para kru melakukan kesalahan besar dengan tidak bersiap menghadapi badai, padahal hal ini telah dilaporkan dalam prakiraan cuaca sebelumnya.

“Ini adalah kesalahan yang perlu dibalas,” katanya. Mike Lynch (X)

Menurut USA Today, Mike Lynch, 59 tahun, dikenal sebagai salah satu pendiri perusahaan perangkat lunak terbesar di Inggris, Autonomy.

Pada tahun 2011, dia menjual Otonomi ke Hewlett-Packard.

Mike Lynch mengundang teman-temannya ke kapal pesiarnya untuk merayakan pembebasannya pada bulan Juni atas tuduhan penipuan terkait penjualan Otonomi.

Bayesian, perahu layar sepanjang 55 meter yang terdaftar di Inggris, tenggelam sebelum fajar pada Senin (19 Agustus 2024) di lepas pantai Porticello, dekat Palermo, Italia, tempat kapal itu berlabuh saat terjadi badai yang dahsyat di daerah tersebut.

Dari 22 penumpang dan awak kapal, 15 orang, termasuk istri Lynch, Angela Bacares, berhasil diselamatkan pada Senin dan beberapa lainnya dirawat di rumah sakit.

Penyelam kemudian menemukan mayat Ricardo Thomas, koki kapal pesiar, di dekat kapal. Sebelumnya, enam orang telah hilang

Tim SAR mencari 6 orang hilang termasuk Mike Lynch dan putrinya; Judy dan Jonathan Bloomer, ketua non-eksekutif Morgan Stanley International; dan pengacara Clifford Chance, Chris Morvillo dan istrinya Neda Morvillo.

Jonathan Bloomer adalah saksi di persidangan penipuan Lynch.

Sedangkan Chris Morvillo, warga negara Amerika, merupakan anggota tim yang mewakili Lynch. Investigasi telah diluncurkan

Jaksa setempat telah membuka penyelidikan atas kejadian tersebut dan akan menggelar konferensi pers pada Sabtu (24 Agustus 2024).

Costantino mengatakan tidak ada kesalahan dalam konstruksi maupun desain kapal.

“Kapal tenggelam karena banjir. Penyidik ​​akan menentukan dari mana,” ujarnya.

Matthew Schanck, Ketua Komite Pencarian dan Penyelamatan Maritim, mengatakan kapal yang terdaftar atas nama istri Lynch itu dibangun dengan standar maritim internasional dan disertifikasi oleh Badan Perdagangan Maritim dan Penjaga Pantai Inggris.

Kapal tersebut diperbaiki untuk kedua kalinya pada tahun 2020.

Para ahli mengemukakan bahwa puting beliung, angin puting beliung di permukaan air yang dapat mencapai kecepatan hingga 200 kilometer per jam yang terbentuk saat badai, serta berat tiang kapal, salah satu yang terbesar di dunia, merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya badai. tenggelamnya kapal. Teori Black Swan Ilustrasi peristiwa angsa hitam dan kapal pesiar Bayesian (investopedia/EPA)

Matthew Schanck, Ketua Dewan Pencarian dan Penyelamatan Maritim, meragukan peristiwa “angsa hitam” atau hipotesis angsa hitam yang menyebabkan kapal tenggelam.

Menurut Investopedia, peristiwa “angsa hitam” adalah peristiwa tak terduga yang melampaui perkiraan normal dalam suatu situasi dan berpotensi menimbulkan konsekuensi yang parah.

Peristiwa angsa hitam ditandai dengan peristiwa yang sangat jarang terjadi dan mempunyai dampak yang parah.

Bayesian sebenarnya dibangun dengan sangat baik, kata Schanck, seperti dilansir USA Today.

Kemunculan cuaca buruk yang tiba-tiba di wilayah tersebut juga tidak biasa terjadi di Mediterania utara, katanya.

“Fakta bahwa kedua faktor inilah yang kemudian menyebabkan tenggelamnya superyacht sungguh luar biasa,” kata Schanck.

“Hal seperti ini tidak terjadi setiap hari.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *