Laporan jurnalis Tribunnews.com Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelantikan komedian Alfiansiah Bustami atau akrab disapa Komeng sebagai anggota DPD RI menuai simpati pendukungnya.
Sejumlah pengagum pun turut hadir dalam pelantikan senator asal Jawa Barat tersebut.
Pendukung Komeng datang dengan mengenakan batik dan tanpa perlengkapan.
Usai acara pengukuhan usai, mereka mencoba mengabadikan momen bersama.
Tak hanya itu, beberapa anggota DPR/DND/MPR RI beserta anggota keluarganya pun bergegas mengambil gambar dan menjabat tangan Komeng.
Alhasil, banyak suporter yang tumbang karena saling dorong hingga berebut foto.
Setelah melihat kejadian tersebut, Komeng hanya mengobrol riang. Ia meminta pendukungnya tidak saling dorong.
“Eh jangan dorong, mobilku mogok,” kata Komeng.
Saat itu, tim pers yang mencoba melontarkan pertanyaan kepada Komeng juga sambil bercanda.
Dia meminta wartawan tidak terlalu memperhatikan wajahnya.
“Wajahku besar sekali,” katanya.
Kemudian Komeng hanya menjawab ingin masuk Komisi III DPD RI yang membidangi seni dan budaya. Ia meminta diadakannya hari komedi di Indonesia.
“Komisi III seni budaya. Ada hari musik, ada hari sinema, belum ada hari komedi,” tutupnya. Wajah Komeng berseri-seri, teriak Uhui. Nama samaran Alfiansyah kembali menarik perhatian karena kiprahnya di dunia politik. Komedian tersebut diperkirakan akan menjadi Wakil Ketua MPR. (Instagram)
Momen menarik terjadi saat pelantikan anggota DPR, DPR, dan MPR RI 2024-2029. Teriakan Uhuy terdengar setiap kali kamera menyorot wajah komedian A. Komeng.
Komedian bernama Alfiansia Bustami merupakan salah satu senator yang dilantik pada Selasa, 1 Oktober 2024 di Gedung DPR MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Banyak wajah baru yang muncul dalam pelantikan tersebut, termasuk sejumlah artis yang baru pertama kali bergabung dalam dewan tersebut.
Ahmad Dani, Onse Mekel, Danny Kagur, Mulan Jamila dan lainnya menyaksikan langsung pelantikan di kanal YouTube KOMPAS.com.
Sorotan kamera langsung memperlihatkan wajah Komeng di layar video singgasana di ruang rapat paripurna gedung Nusantara.
Komeng yang merupakan anggota DPD RI mewakili Jawa Barat hanya tersenyum saat wajahnya muncul di layar.
Namun puluhan anggota DPR dan DND yang melihatnya spontan berteriak “Uhuy” setiap kali wajah Komeng muncul di layar.
Diketahui bahwa kata “uhui” sendiri merupakan bahasa gaul kultus Komeng.
Bahasa gaul “Uhuy” pertama kali dicetuskan saat Komeng membawakan acara Spontan TV.
Partai Komunis Ukraina melantik 580 wakil DPR terpilih periode 2024-2029 dari delapan partai politik yang lolos palang kursi di Senayan.
Di antara 580 nama tersebut, 23 orang warga DPR memiliki pengalaman berkesenian. Komeng mengaku tersinggung dengan DPD RI yang disebut ‘ompong’
Video Komeng mengutarakan pendapatnya viral di media sosial.
Pada Sabtu (21/9/2024), Komeng yang mengenakan jas lengkap dan dasi merah menghadiri acara “Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Calon Anggota DPR dan DPN Tahun 2024-2029”.
Dalam kesempatan tersebut, Komeng mengaku selalu mendapat pertanyaan seputar tugas dan wewenang DPD RI yang kerap dianggap underpower.
“Kami atau saya orang baru baru dengar DPD tidak punya gigi, DPD tidak punya gigi, bagaimana dia bisa menggigit kalau ompong? Kebenaran?” kata Komeng.
“Yah, saya cuma mau, semua bilang begitu, sekarang bagaimana dan kapan pelaksanaannya. Saat itulah semuanya mulai bergerak,” imbuhnya.
Komeng mengaku tersinggung dengan ucapan masyarakat yang menyebut menjadi anggota DPD adalah pilihan terakhir selain menganggur.
“Saya juga tersinggung sama bapak…katanya daripada menganggur di sini orang gabung di DPD. Maka agar DPD ini kuat, jangan hanya bicara bagaimana dan kapan bergerak. kata Komeng disambut tepuk tangan penonton.
Pernyataan Komeng sebenarnya memberikan gambaran jelas akan pentingnya pelibatan anggota Dewan Perwakilan Daerah (RPD) dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPBD).
“Saya terima, minimal setahun sekali ada pertemuan daerah dengan kepala daerah, seperti setahun sekali ada pertemuan dengan kepala negara. Kalau boleh saya tambahkan, setiap mereka merancang APBD, DPD. pemilihnya harus hadir dan berpartisipasi dalam perancangan,” kata Komeng.