Cek Langsung Implementasi Aturan Baru Soal Barang Kiriman PMI, Mendag: Lancar Gak Ada Masalah

Laporan reporter Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hassan mengusut langsung penerapan Peraturan Menteri Perdagangan (Parmendag) Nomor 7 Tahun 2024.

Peraturan Menteri Perdagangan ini, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang Tata Cara dan Ketentuan Impor, mengakibatkan adanya perubahan terhadap Peraturan Menteri Perdagangan sebelumnya yang menjabat sebagai Menteri sehingga menjadi meresahkan masyarakat.

Sesampainya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.30 WIB, Zulkifli langsung meninjau pelaksanaannya.

Ia didampingi Ketua Komisi Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo.

Usai persidangan, pria yang akrab disapa Julhas itu menyempatkan diri memberikan keterangan pers kepada media yang sudah menunggu.

Saat melakukan perubahan undang-undang berdasarkan pengamatannya, ia tidak menemukan permasalahan lain di sektor tersebut, termasuk perpindahan pekerja migran Indonesia (PMI).

“Dulu pasca perubahan kita lihat tidak banyak permasalahan, apalagi banyak yang datang dari Hongkong, Taiwan, Dubai, dari negara asal pekerja dan pekerja, pekerja. Terdidik dan dilatih,” kata Zulhas di sana. pada Senin (6/5/2024).

“Kita belum lihat ada yang dari Malaysia, tapi kalau yang mendarat itu dari Taiwan, Hong Kong, Dubai, Qatar, tidak masalah,” lanjutnya.

Diharapkan semua persoalan terkait pengiriman PMI bisa teratasi dengan pergantian menteri perdagangan.

Sebagai informasi, Permendag 7/2024 terbagi dalam tiga aturan pokok.

Tiga bidang peraturan utama berkaitan dengan pemeriksaan pesanan impor untuk kargo PMI, bagasi penumpang, dan banyak aplikasi industri.

Produk konsinyasi PMI adalah barang yang dikirim oleh PMI ke operasional PMI di luar negeri. Produk yang dikirim oleh PMI tidak untuk dijual.

Berdasarkan hal tersebut, barang PMI dikecualikan dari larangan dan pembatasan impor (LARTAS) serta tidak diatur pembatasan jenis, jumlah, dan status produk dalam Peraturan Menteri Perdagangan.

Kecuali barang terlarang dan barang yang berkaitan dengan perlindungan, keselamatan, dan kesehatan lingkungan hidup (K3L), ketentuan berikut tetap berlaku.

Aturan impor barang kiriman PMI mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 141 Tahun 2023 tentang aturan impor barang oleh pekerja migran di Indonesia.

PMI kiriman harus tercatat di portal SISKOP2MI atau Peduli WNI dan data ini terhubung dengan sistem antara BP2MI, Kementerian Luar Negeri, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *